Senin, 6 Oktober 2025

Konflik Palestina Vs Israel

Inggris Akan Akui Negara Palestina di Majelis Umum PBB pada Bulan September 2025

Inggris akan mengakui Negara Palestina di PBB pada bulan September, jika Israel tidak ambil tindakan penting untuk mengatasi kelaparan di Gaza.

Tangkapan layar Facebook Keir Starmer
INGGRIS SIAP AKUI PALESTINA - Tangkapan layar video pernyataan Perdana Menteri Inggris Keir Starmer tentang krisis kemanusiaan di Gaza dan rencana pemerintah Inggris untuk perdamaian termasuk pengakuan Negara Palestina, yang diunggah di Facebook Keir Starmer pada Selasa (29/7/2025). 

TRIBUNNEWS.COM - Perdana Menteri Inggris Keir Starmer mengatakan negaranya siap mengakui negara Palestina di Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pada bulan September.

Ia menegaskan Inggris akan mengakui negara Palestina, kecuali Israel mengambil sejumlah langkah yang diperlukan guna mengakhiri penderitaan di Gaza.

Langkah tersebut mencakup upaya untuk mengizinkan lebih banyak bantuan memasuki Gaza guna disalurkan kepada warga Palestina serta mencapai gencatan senjata dengan kelompok perlawanan Palestina

Keir Stermer juga menegaskan tidak akan ada aneksasi Tepi Barat oleh Israel dan meminta Israel berkomitmen pada perdamaian jangka panjang yang mengarah pada pengkuan negara Palestina.

"Rakyat Palestina telah menanggung penderitaan yang mengerikan," ujar Keir Starmer kepada para wartawan, Selasa (29/7/2025). 

Ia menyoroti kelaparan yang semakinn meluas hingga meningkatkan risiko kematian di Jalur Gaza akibat pengepungan Israel dan blokade terhadap jalur masuk bantuan.

"Sekarang, di Gaza, karena kegagalan bantuan yang dahsyat, kami melihat bayi-bayi kelaparan, anak-anak yang terlalu lemah untuk berdiri, gambaran yang akan terus kami ingat seumur hidup. Penderitaan ini harus diakhiri," ujarnya.

Keir Starmer mengatakan pemerintahnya akan membuat penilaian pada bulan September tentang seberapa jauh para pihak telah memenuhi langkah-langkah ini.

"Saya selalu mengatakan bahwa kami akan mengakui negara Palestina sebagai kontribusi terhadap proses perdamaian sejati ketika solusi dua negara akan memberikan dampak sebesar mungkin," katanya.

Ia mengambil keputusan tersebut setelah memanggil kembali kabinetnya selama liburan musim panas pada hari Selasa untuk membahas rencana perdamaian baru.

Rencana tersebut melibatkan kerja sama dengan para pemimpin Eropa lainnya dan cara untuk mengirimkan lebih banyak bantuan kemanusiaan bagi 2,2 juta penduduk Gaza. 

Baca juga: Arab Saudi Rilis Hasil Konferensi Solusi 2 Negara Palestina-Israel di PBB

Pemerintahan Inggris berturut-turut telah mengatakan mereka akan secara resmi mengakui negara Palestina ketika waktunya tepat, tanpa pernah menetapkan jadwal atau menentukan persyaratan yang diperlukan. 

Semakin banyak anggota parlemen di Partai Buruhnya yang memintanya untuk mengakui negara Palestina dan meningkatkan tekanan pada Israel, setelah Gaza mengalami bencana kelaparan akibat pengepungan Israel.

Pernyataan Keir Starmer muncul setelah Presiden Prancis Emmanuel Macron mengumumkan minggu lalu bahwa Prancis akan menjadi negara G7 pertama yang mengakui Palestina.

Israel dan pendukung setianya, Amerika Serikat (AS), mengecam langkah Prancis, menyebutnya sebagai hadiah bagi pejuang Gerakan Perlawanan Islam (Hamas) yang menguasai Gaza dan yang serangannya terhadap Israel pada 7 Oktober 2023 memicu perang saat ini. 

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved