Selasa, 7 Oktober 2025

Konflik Thailand Vs Kamboja

Nilai Kamboja Langgar Gencatan Senjata, Menlu Thailand Kirim Nota Protes ke Malaysia, AS, dan China

Surat protes resmi juga telah dikirim kepada Menteri Luar Negeri Amerika Serikat dan China selaku pihak yang hadir dalam negosiasi. 

Penulis: Bobby W
Editor: Sri Juliati
Tangkap Layar Akun Instagram Menteri Luar Negeri Thailand, Maris Sangiampongsa @ambpoohmaris
MENLU THAILAND - Menteri Luar Negeri Thailand, Maris Sangiampongsa (tengah) menghubungi Perdana Menteri Thailand, Paetongtarn Shinawatra pada Kamis (30/1/2025). Menteri Luar Negeri Thailand, Maris Sangiamphong mengaku telah mengirimkan nota protes ke ASEAN, Malaysia, Amerika Serikat, China, hingga Duta Besar PBB terkait dugaan pelanggaran gencatan senjata oleh Kamboja yang dilakukan pada Selasa ini (29/7/2025). 

Maris juga menjawab pertanyaan terkait penerimaan kesepakatan gencatan dengan spekulasi bahwa Thailand mengakui klaim wilayah yang dilakukan Kamboja,

Ia yakin bahwa di forum internasional, Thailand memiliki pengakuan lebih luas daripada Kamboja.

Maris menilai hal ini dibuktikan dengan pujian yang dilontarkan kepada negaranya oleh Duta Besar Amerika Serikat untuk Thailand, Robert F. Godec.

Mewakili Presiden Donald Trump, Godec menyatakan AS memuji langkah Thailand melalui Perdana Menteri sementara, Phumtham Wechayachai yang mampu meraih kesepakatan gencatan senjata dengan cepat.

Maris mengklaim Presiden Prancis, Emmanuel Macron juga mengirim pesan serupa untuk memuji keputusan pemerintah Thailand.

Baca juga: Menpora Thailand Minta ASEAN Larang Kamboja Ikut SEA Games 2025

Menteri berusia 66 tahun tersebut juga yakin bahwa upaya distorsi informasi oleh Kamboja tidak akan memengaruhi persepsi internasional terhadap Thailand.

Menurut Maris, publik internasional lebih percaya kepada Thailand daripada Kamboja karena pihaknya selalu memberikan penyampaian fakta yang lebih transparan.

Sikap transparansi Thailand yang jauh berbeda dari pendekatan Kamboja yang tertutup ini dinilai Maris membuat dunia internasional lebih yakin bahwa negaranya tidak akan memanipulasi informasi yang ada. 

Mengenai pelanggaran konvensi, kewajiban, dan hukum internasional oleh Kamboja sebelumnya, Maris menegaskan bahwa Kementerian Luar Negeri telah mengajukan protes melalui berbagai forum termasuk Konvensi Ottawa hingga Konvensi Wina.

Hari ini, Maris juga diagendakan mengadakan pembicaraan bilateral dengan Menteri Luar Negeri Vietnam selama kunjungan resmi ke Thailand untuk menjelaskan situasi terkini. 

Kamboja Bantah Langgar Gencatan Senjata

Sementara itu di pihak Kamboja, Kementerian Pertahanan Nasional membantah pernyataan militer Thailand yang menuding pihaknya melancarkan serangan beberapa jam setelah berlakunya gencatan senjata.

"Atas nama Kementerian Pertahanan Nasional Kamboja, saya menolak klaim juru bicara militer Thailand mengenai terjadinya pertempuran yang melanggar kesepakatan gencatan senjata," tegas Juru Bicara Kementerian Pertahanan Kamboja, Letnan Jenderal Maly Socheata, dalam konferensi pers.

 Ia menegaskan bahwa angkatan bersenjata Kamboja telah mematuhi ketat kesepakatan tersebut sejak berlaku pada Senin tengah malam.

Di pihak Thailand, Pelaksana Tugas Perdana Menteri Phumtham Wechayachai menjelaskan bahwa insiden bentrokan ringan pasca-gencatan senjata diduga disebabkan oleh ketidisdiplinan pasukan Kamboja.

Menurutnya, Thailand telah memberikan respons yang proporsional sehingga situasi kini telah stabil.

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved