Korea Utara Tegaskan Status Nuklirnya, Adik Kim Jong Un Tegas Tolak Agenda Denuklirisasi dari AS
Kim Yo Jong menegaskan Korea Utara tak akan melepas statusnya sebagai negara nuklir dan menolak perundingan denuklirisasi dari AS.
Jenny Town, Direktur Program Korea di Stimson Center, menilai bahwa komentar Kim Yo Jong sejalan dengan arah kebijakan terbaru Pyongyang.
Stimson Center adalah sebuah lembaga riset independen yang berbasis di Washington, DC.
Menurut Jenny Town, negosiasi ke depan sebaiknya tidak lagi terfokus pada denuklirisasi, melainkan memerlukan kerangka baru yang lebih realistis.
“Jika negosiasi memungkinkan, ketentuan keterlibatan telah berubah secara mendasar,” kata Town kepada Al Jazeera.
“Bukan lagi soal denuklirisasi, melainkan bisa saja ada ruang untuk dialog dalam konteks yang berbeda.”
Gagalnya Diplomasi Trump-Kim
Pertemuan bersejarah antara Trump dan Kim pada 12 Juni 2018 di Hotel Capella, Sentosa, Singapura menandai dimulainya dialog langsung antara kedua negara.
Namun, dua pertemuan lanjutan—di Hanoi dan di zona demiliterisasi—gagal membuahkan hasil konkret.
Baca Selanjutnya: Korea utara tutup pintu dialog upaya damai presiden baru korsel ditolak
Washington tetap menuntut denuklirisasi penuh, sementara Pyongyang menginginkan pencabutan sanksi internasional sebagai imbalan awal.
Ketidaksepakatan ini menyebabkan pembicaraan terhenti hingga kini.
Profil Kim Yo Jong
Dikutip dari Th Diplomatic Affaris, Kim Yo Jong adalah sosok misterius yang berpengaruh dalam politik Korea Utara.
Sebagai adik dari Pemimpin Tertinggi Kim Jong Un, ia telah menapaki jalur kekuasaan dengan langkah-langkah yang terukur dan penuh strategi.
Lahir pada 26 September 1987 di Pyongyang, Kim Yo Jong merupakan anak bungsu dari Kim Jong Il dan Ko Yong Hui.
Masa kecilnya dijalani dalam isolasi.
Meski demikian, Kim Yo Jong sempat menempuh pendidikan di Swiss bersama saudara-saudaranya, menggunakan nama samaran.
Setelah kembali ke Korea Utara, ia menyelesaikan studi di bidang ilmu komputer di Universitas Kim Il Sung.
Sumber: TribunSolo.com
Donald Trump dan Xi Jinping Sepakat Selamatkan Tiktok AS, Ini Syaratnya |
![]() |
---|
AS dan China Capai Kesepakatan Awal Soal TikTok, Pembicaraan Final Digelar Jumat dengan Xi Jinping |
![]() |
---|
Trump Umumkan Serangan Kedua AS ke Kapal Narkoba Venezuela, Tiga Orang Tewas |
![]() |
---|
Setelah Larangan Nonton Drama Korea, Kim Jong Un Kini Larang Kata Hamburger, Es Krim, dan Karaoke |
![]() |
---|
10 Negara dengan Jumlah Danau Terbanyak: Kanada Peringkat Teratas Punya 879.800, Disusul Rusia & AS |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.