Senin, 29 September 2025

Konflik Palestina Vs Israel

3 Tentara Israel dari Brigade Nahal Dipenjara karena Membangkang, Tolak Kembali Perang di Gaza

Tentara Israel mengatakan pada hari Minggu bahwa mereka telah memecat dan memenjarakan tiga tentara karena menolak kembali bertempur di Jalur Gaza.

Editor: Muhammad Barir
IDF
PASUKAN ISRAEL - Foto yang diambil dari laman resmi IDF tanggal 14 Maret 2025 memperlihatkan dua tentara Israel di Jalur Gaza. 

3 Tentara Israel dari Brigade Nahal Dipenjara karena Membangkang, Tolak Kembali Perang di Gaza

TRIBUNNEWS.COM- Tentara Israel mengatakan pada hari Minggu bahwa mereka telah memecat dan memenjarakan tiga tentara karena menolak kembali bertempur di Jalur Gaza.

Pernyataan militer mengatakan ketiga prajurit, dari Batalyon 931 Brigade Infanteri Nahal, dipenjara antara tujuh dan 12 hari di penjara militer.

Menurut lembaga penyiaran publik KAN, para tentara yang diberhentikan tersebut menyebutkan “krisis internal yang mendalam” sebagai alasan penolakan mereka untuk kembali bertempur di Gaza.

Ini bukan pertama kalinya tentara Israel menolak untuk ikut bertempur di Gaza.

Menurut data militer, 895 tentara Israel dilaporkan tewas dan 6.134 terluka sejak awal perang di Gaza. Militer menghadapi tuduhan domestik karena menyembunyikan kerugian yang lebih besar.

Tentara Israel, yang menolak seruan internasional untuk gencatan senjata, telah melancarkan serangan brutal di Gaza sejak 7 Oktober 2023, menewaskan hampir 60.000 warga Palestina, sebagian besar perempuan dan anak-anak. 

Pengeboman tanpa henti telah menghancurkan daerah kantong tersebut dan menyebabkan kekurangan pangan.

November lalu, Pengadilan Kriminal Internasional mengeluarkan surat perintah penangkapan untuk Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dan mantan Menteri Pertahanannya Yoav Gallant atas kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan di Gaza.

Israel juga menghadapi kasus genosida di Mahkamah Internasional atas perangnya di daerah kantong tersebut.


Pembangkangan

Militer mengumumkan pada hari Minggu bahwa tiga tentara yang bertugas di Brigade Infanteri Nahal diberhentikan dari tugas tempur dan dipenjara karena pembangkangan, setelah mereka menolak bertugas di Gaza karena "krisis internal yang mendalam."

Kasus ini pertama kali dilaporkan oleh lembaga penyiaran publik Kan dan kemudian dikonfirmasi oleh Pasukan Pertahanan Israel.

Menurut Kan, empat prajurit di Batalyon 931 Nahal dipecat dari pertempuran karena menolak memasuki Gaza setelah beberapa putaran pertempuran di Jalur Gaza.

Tiga orang dijatuhi hukuman dan akan menjalani hukuman tujuh hingga 12 hari penjara, sementara yang keempat belum dijatuhi hukuman.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan