Cuma Dimiliki Tiga Negara, Apa yang Bikin Jet Pengebom Jarak Jauh Begitu Langka?
Tidak seperti pesawat tempur-pembom atau pesawat serang taktis, pesawat pengebom strategis dapat terbang ribuan kilometer.
Penulis:
Hasiolan Eko P Gultom
Cuma Dimiliki Tiga Negara, Apa yang Bikin Jet Pengebom Begitu Langka?
TRIBUNNEWS.COM - Dari ratusan yang ada, hanya tiga negara yang diketahui memiliki armada jet pengebom strategis jarak jauh alias strategic bombers jet.
Tidak seperti pesawat tempur-pembom atau pesawat serang taktis, pesawat pengebom strategis dapat terbang ribuan kilometer.
Jet pengebom ini juga mampu membawa muatan besar dan dibuat untuk menerobos atau bertahan dari pertahanan udara berat.
Baca juga: Perlu BAB dan Pipis, Bagaimana Pilot Bomber B-2 Bertahan di Udara Selama 37 Jam untuk Serang Iran?
Apa Sebenarnya Jet Pembom Strategis Itu?
Pesawat pengebom strategis adalah pesawat militer besar jarak jauh yang dirancang khusus untuk mengirimkan senjata nuklir atau konvensional jauh ke wilayah musuh.
Pesawat pengebom strategis dapat terbang ribuan kilometer.
Jet bomber ini dibuat untuk tujuan membawa muatan (kargo) penting, lazimnya berupa bom berat.
Jet bombers juga dirancang untuk menerobos atau bertahan dari pertahanan udara yang berat.
Itu kenapa pesawat militer jenis ini, khususnya di era kemajuan teknologi, jet-jet ini dilengkapi dengan kemampuan siluman, tak terdeteksi radar maupun satelit musuh.
Tujuan utama mereka adalah manuver pencegahan, untuk mengancam serangan balasan yang akan membuat serangan pertama oleh musuh terlalu mahal untuk dipertimbangkan.
Hanya Dimiliki Tiga Negara
Saat ini, hanya Amerika Serikat, Rusia, dan Tiongkok yang mengoperasikan pesawat pengebom strategis.
Masing-masing telah mengembangkan armada yang disesuaikan dengan doktrin pertahanan, geografi, dan kapasitas industrinya.
Negara-negara lain mungkin memiliki pesawat jet serang yang kuat, tetapi tidak ada yang mampu menandingi muatan, jangkauan, dan profil misi nuklir yang mendefinisikan kekuatan pengebom strategis sejati.

Amerika Serikat: Punya Armada terbesar dan Paling Beragam
Angkatan Udara AS memiliki sekitar 66 pesawat pengebom strategis.
Ini termasuk B-52H Stratofortress, pesawat pengebom ikonis bermesin delapan yang diperkenalkan pada tahun 1950-an dan masih terbang dengan rudal jelajah modern dan bom berpemandu presisi.
Terdapat juga B-1B Lancer, pesawat pengebom supersonik yang dioptimalkan untuk serangan konvensional tetapi awalnya berkemampuan nuklir, dan B-2A Spirit, pesawat pengebom siluman yang mampu menembus pertahanan udara canggih dengan muatan nuklir atau konvensional.
Ke depannya, AS sedang mengembangkan B-21 Raider, pesawat pengebom siluman generasi berikutnya yang dirancang untuk menggantikan tipe-tipe lama seiring waktu.

Rusia: Pesawatnya Cuma Sedikit Tapi Tetap Tangguh
Rusia memiliki sekitar 60 pesawat pengebom strategis aktif. Pesawat-pesawat ini termasuk Tu-95MS Bear, pesawat pengebom turboprop bermesin empat yang mampu membawa rudal jelajah berhulu ledak nuklir; Tu-160 Blackjack, pesawat pengebom supersonik terbesar dan tercepat yang beroperasi dengan sayap sapuan variabel dan kemampuan nuklir; dan Tu-22M3 Backfire, yang terkadang digunakan dalam peran strategis meskipun secara teknis merupakan pesawat pengebom jarak jauh, bukan tipe antarbenua.
Rusia sedang memodernisasi armada Tu-95 dan Tu-160 dan telah mengumumkan rencana untuk pesawat pengebom siluman baru yang dikenal sebagai PAK DA.

China: Jet Serang Jarak Jauh yang Terus Berinovasi
Tiongkok saat ini mengoperasikan sekitar 20 pesawat pengebom H-6N yang berasal dari Tu-16 Soviet yang sudah tua.
Meskipun awalnya dirancang sebagai pesawat pengebom menengah, varian H-6K dan H-6N dapat membawa rudal jelajah berkemampuan nuklir, memberikan Tiongkok jangkauan strategis yang terbatas namun luas.
Selain itu, Tiongkok dilaporkan sedang mengembangkan H-20, pesawat pengebom siluman yang telah lama dinantikan dan diharapkan dapat meningkatkan kemampuan serangan globalnya.
Mengapa Hanya 3 Negara yang Punya?
Pengebom strategis merupakan salah satu sistem persenjataan yang paling mahal dan rumit untuk dirancang, dibangun, dan dirawat.
Pengebom strategis juga membutuhkan infrastruktur pendukung yang ekstensif seperti tanker pengisian bahan bakar udara, navigasi satelit, dan fasilitas pemeliharaan.
Secara politis, pengebom strategis terkait erat dengan strategi nuklir, yang berarti hanya negara-negara yang bersedia menanggung biaya dan tanggung jawab geopolitik untuk memeliharanya.
Meskipun biayanya sangat besar, pesawat pengebom strategis tetap penting bagi paham nuklir modern.
Tidak seperti rudal, pesawat pengebom strategis dapat ditarik kembali setelah perintah peluncuran, menawarkan fleksibilitas dalam krisis.
Pesawat pengebom strategis juga berfungsi sebagai sinyal proyeksi kekuatan yang sangat jelas, menjadikannya relevan saat ini seperti halnya selama Perang Dingin.
(oln/wn/*)
Jadwal 32 Besar Badminton China Masters 2025: Langkah Berat Alwi Farhan dan Ana/Meilysa |
![]() |
---|
Rekap Hasil China Masters 2025: 3 Kejutan Pahit, Indonesia Ikut Rasakan Getirnya |
![]() |
---|
Fenomena Langit di Tiongkok, Warga Meyakini Ada 'Benda Misterius' hingga Muncul Suara Ledakan |
![]() |
---|
Iran Potensial Beli Jet J-10C China: Langit Suriah Bakal Jadi Arena Pertempuran Lawan F-35 Israel |
![]() |
---|
Lubarto Warga Moskow Berdarah Jawa, Dorong Bisnis dan Pendidikan Indonesia - Rusia |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.