Sabtu, 4 Oktober 2025

Konflik Thailand Vs Kamboja

Konflik Perbatasan Memanas, Warga Thailand dan Kamboja Saling Serang di Sosial Media

Ketegangan antara Thailand dan Kamboja kembali memburuk setelah bentrokan mematikan di perbatasan yang terjadi pada Kamis (17/7/2025), lalu.

Tangkapan layar YouTube NDTV
PERBATASAN THAILAND KAMBOJA - Tangkapan layar YouTube NDTV pada Jumat (25/7/2025) yang menampilkan perbatasan darat antara Thailand dan Kamboja pada malam hari. Ketegangan antara Thailand dan Kamboja kembali memburuk setelah bentrokan mematikan di perbatasan yang terjadi pada Kamis (17/7/2025), lalu. 

Tak hanya warganya, para penentu politik di kedua belah pihak, yang juga merupakan pengguna media sosial yang aktif juga saling melontarkan sindiran.

Di mana mantan perdana menteri populis Thailand, Thaksin Shinawatra menyatakan keinginan untuk menjadi penengah.

"Tetapi saya meminta waktu karena saya harus membiarkan militer Thailand memberi Hun Sen pelajaran atas kelicikannya," tulisnya.

Namun pernyataan tersebut memicu reaksi negatif dari mantan pemimpin kuat yang tetap berpengaruh dalam politik Kamboja, Hun Sen, yang menuduh Thaksin sebagai pengkhianat. 

"Saya tidak terkejut dengan sikap Thaksin terhadap saya, karena dia bahkan telah mengkhianati Raja Thailand, serta anggota partainya sendiri," tulisnya pada hari Jumat (25/7/2025).

"Sekarang, dengan dalih membalas dendam kepada Hun Sen, dia justru menggunakan perang, yang konsekuensi akhirnya adalah penderitaan rakyat," tambahnya.

Persahabatan yang Retak

Di balik bentrokan fisik dan digital ini, ada intrik politik tingkat tinggi yang memperburuk suasana. 

Eskalasi terkini dipicu oleh pecahnya hubungan antara dua tokoh kuat Asia Tenggara: Thaksin Shinawatra, mantan PM Thailand, dan Hun Sen, mantan PM Kamboja yang masih berpengaruh.

Keretakan itu bermula dari bocornya percakapan telepon antara Hun Sen dan putri Thaksin, Paetongtarn Shinawatra, yang saat itu menjabat perdana menteri Thailand

Dalam rekaman tersebut, Paetongtarn menyebut Hun Sen sebagai “paman” dan mengkritik militer Thailand, yang kemudian menjadi bahan olok-olok nasional dan menyebabkan dirinya diskors dari jabatan.

Hun Sen dianggap memanfaatkan konflik ini untuk mengalihkan isu politik dalam negeri dan memperkuat posisi anaknya sebagai penerus. 

Sebaliknya, Thaksin membalas lewat media sosial dengan komentar tajam yang menyulut kembali sentimen nasionalis.

Situs Bersejarah Jadi Api Perselisihan

Sengketa perbatasan ini memiliki akar historis panjang. 

Perselisihan seputar kuil Preah Vihear dan Ta Moan sudah berlangsung lebih dari satu abad, sejak penjajahan Prancis atas Kamboja

Ketika Kamboja berhasil mendaftarkan Preah Vihear sebagai Warisan Dunia UNESCO pada 2008, Thailand mengecam keras dan memobilisasi militer di wilayah sekitar.

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved