Senin, 29 September 2025

Starlink Alami Gangguan Global 2,5 Jam, Elon Musk Minta Maaf, SpaceX Janji Perbaiki Akar Masalah

Starlink alami gangguan global selama 2,5 jam. Elon Musk minta maaf, SpaceX janji perbaiki akar masalah agar tak terulang lagi.

dok. Starlink
GANGGUAN STARLINK - Gambar dari dokumentasi situs resmi Starlink, Jumat (25/7/2025). Starlink sebagai layanan internet berbasis satelit menjadi hal yang baru di Tanah Air karena selama ini masyarakat Indonesia dilayani oleh Internet Service Provider (ISP) eksisting berbasis fiber optic dan broadband. Layanan internet satelit Starlink milik SpaceX mengalami gangguan besar secara global pada Kamis (24/7/2025) malam. 

TRIBUNNEWS.COM - Layanan internet satelit Starlink milik SpaceX mengalami gangguan besar secara global pada Kamis (24/7/2025).

Perusahaan menyatakan bahwa pemadaman pertama kali terjadi sekitar pukul 22.20 waktu setempat dan mulai dipulihkan secara bertahap setelah dua jam 30 menit.

Sekitar pukul 03.00 dini hari, Starlink menyatakan sistem telah kembali normal.

"Starlink saat ini sedang mengalami gangguan jaringan dan kami sedang aktif menerapkan solusinya. Terima kasih atas kesabaran Anda, kami akan memberikan informasi terbaru setelah masalah ini teratasi," tulis akun resmi X Starlink, Jumat (25/7/2025), pukul 03.05 waktu setempat.

Pemadaman ini berlangsung selama sekitar dua setengah jam dan berdampak pada puluhan ribu pengguna di lebih dari 140 negara dan wilayah.

Melalui akun X resminya, Starlink menyatakan bahwa gangguan jaringan telah teratasi dan layanan kembali normal beberapa jam kemudian.

"Masalah jaringan telah teratasi, dan layanan Starlink telah dipulihkan. Kami memahami betapa pentingnya konektivitas dan mohon maaf atas gangguan ini," tulis X Starlink, Jumat (25/7/2025), pukul 07.18 waktu setempat.

Menurut laporan Al Jazeera, gangguan tersebut merupakan salah satu yang terbesar dalam sejarah Starlink.

Starlink adalah layanan internet berbasis satelit milik perusahaan antariksa SpaceX, yang didirikan oleh miliarder Elon Musk.

Tujuannya adalah menyediakan akses internet berkecepatan tinggi dan latensi rendah ke berbagai wilayah di dunia, terutama daerah terpencil atau yang sulit dijangkau jaringan kabel optik.

Starlink bekerja dengan mengoperasikan ribuan satelit kecil di orbit rendah Bumi (LEO/Low Earth Orbit) yang saling terhubung dan mentransmisikan sinyal ke terminal pengguna di Bumi berupa antena parabola kecil.

Baca juga: Grok 4 Milik Elon Musk Berperilaku Aneh, Bertanya Penciptanya Dulu sebelum Jawab Pertanyaan Pengguna

Hingga 2025, Starlink telah memiliki lebih dari 6 juta pengguna di lebih dari 140 negara dan wilayah dan dianggap sebagai salah satu proyek konstelasi satelit terbesar dan paling ambisius dalam sejarah komunikasi global.

Sebanyak 61.000 pengguna melaporkan pemutusan jaringan melalui situs pelacak pemadaman Downdetector, dengan puncaknya terjadi sekitar pukul 15.00 waktu Pantai Timur Amerika Serikat atau pukul 19.00 GMT.

Gangguan Akibat Kegagalan Jaringan Inti

Wakil Presiden Teknik Starlink di SpaceX, Michael Nicolls, mengungkapkan bahwa gangguan disebabkan oleh kegagalan pada layanan perangkat lunak internal utama yang mengelola jaringan inti.

“Pemadaman ini disebabkan oleh kegagalan layanan perangkat lunak internal utama yang mengoperasikan jaringan inti,” tulis Nicolls dalam pernyataannya di platform X.

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan