Gedung Putih Bantah Tudingan WSJ yang Sebut Trump Masuk Daftar Epstein
Persahabatan lama Trump dengan Epstein kembali menjadi sorotan setelah pemerintahannya menyatakan tidak akan merilis berkas tersebut,
Epstein, yang meninggal di sel tahanan pada 2019 saat menunggu persidangan atas tuduhan perdagangan seksual anak, dikenal membangun jaringan elit global.
Jaringan dengan orang-orang paling berkuasa di dunia tersebut ia bangun melalui pemberian fasilitas eksklusif dan akses ke tokoh-tokoh lainnya yang juga berpengaruh.
Nama-nama seperti Donald Trump, Bill Clinton, dan sejumlah anggota keluarga kerajaan Inggris sempat disebut dalam laporan media sebagai bagian dari "daftar" ini
Namun demikian, nama-nama sebagian besar pejabat yang dekat dengan Epstein tersebut membantah adanya hubungan ilegal.
Berkas yang dirilis sejak 2024 mengungkapkan transkrip dewan juri yang menunjukkan Epstein membayar puluhan ribu dolar kepada seorang mantan ajudannya untuk merekrut korban muda, sementara koneksi politik dan bisnisnya terus menjadi misteri.
Kontroversi ini mencuat kembali pada 2025 ketika Departemen Kehakiman AS mengeluarkan memo menyatakan tidak ada bukti untuk melanjutkan penyelidikan kasus Epstein,
Memo ini memicu tekanan dari kelompok aktivis dan keluarga korban yang menuntut transparansi.
Sejumlah anggota Kongres AS, termasuk dari Partai Republik, mendesak agar seluruh dokumen terkait Epstein dirilis, termasuk daftar kontak dan catatan keuangan yang diduga melibatkan tokoh-tokoh berpengaruh.
Trump sendiri menyatakan bahwa namanya muncul dalam berkas tersebut, meski Jaksa Agung Pam Bondi menegaskan tidak ada temuan yang membenarkan penuntutan lebih lanjut.
Munculnya "daftar Epstein" memicu debat tentang batas antara privasi dan kepentingan publik, terutama ketika nama-nama besar terlibat.
Beberapa pihak mengklaim dokumen ini bisa mengungkap skandal besar, sementara yang lain memperingatkan risiko pencemaran nama baik tanpa bukti konkret.
Hingga kini, upaya untuk membuka seluruh dokumen masih berlangsung, dengan keluarga korban dan lembaga investigatif menuntut keadilan yang dianggap terabaikan sejak kematian Epstein.
(Tribunnews.com/Bobby)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.