Minggu, 5 Oktober 2025

Konflik Palestina Vs Israel

Kardinal Pierbattista Pizzaballa Sebut Kebijakan Israel di Gaza Tidak Bisa Dibenarkan Secara Moral

Pemerintah Israel sedang menjalankan kebijakan yang tidak dapat diterima dan tidak dapat dibenarkan secara moral di Gaza.

Editor: Muhammad Barir
Latin Patriarchate of Jerusalem
Israel menyerang satu-satunya gereja Katolik di Gaza, yakni Gereja Keluarga Kudus (Holy Family Church). Dalam sejumlah laporan, serangan itu disebut menewaskan 22 orang. 

Kardinal Sebut Kebijakan Israel di Gaza Tak Bisa Dibenarkan Secara Moral, Saksikan Kelaparan Ekstrem

TRIBUNNEWS.COM- Pemerintah Israel sedang menjalankan kebijakan yang “tidak dapat diterima dan tidak dapat dibenarkan secara moral” di Gaza , kata patriark Katolik Latin Yerusalem setelah mengunjungi sebuah gereja di wilayah yang diserang oleh pasukan Israel minggu lalu dan bertemu dengan para penyintas.

Kardinal Pierbattista Pizzaballa mengatakan ia menyaksikan kelaparan ekstrem dalam perjalanan singkatnya, yang pertama ke Gaza tahun ini, dan menggambarkan pemblokiran Israel terhadap pengiriman makanan dan medis sebagai “hukuman” bagi warga Palestina yang kelaparan.

"Bantuan kemanusiaan bukan hanya penting, tetapi juga masalah hidup dan mati," ujarnya kepada para wartawan di Yerusalem setelah kunjungan tersebut.

"Setiap jam tanpa makanan, air, obat-obatan, dan tempat berlindung mengakibatkan penderitaan yang mendalam."

Pizzaballa melakukan perjalanan ke Gaza bersama patriark Ortodoks Yunani Theophilos III, dalam rangka menunjukkan solidaritas lintas denominasi setelah serangan di gereja Keluarga Kudus yang menewaskan tiga orang dan melukai sembilan orang lainnya termasuk pendeta, Gabriel Romanelli, yang biasa menerima panggilan harian dari mendiang Paus Fransiskus.

Kardinal tersebut menuduh pemerintah Israel melancarkan perang tanpa pembenaran, dan memperingatkan terhadap rencana untuk memaksa warga Palestina meninggalkan wilayah tersebut , yang didukung oleh sebagian besar kabinet Israel.

"Kita perlu mengatakan dengan terus terang dan jelas bahwa kebijakan pemerintah Israel di Gaza ini tidak dapat diterima dan secara moral tidak dapat dibenarkan," ujarnya. "Tidak akan ada masa depan yang didasarkan pada penahanan, pemindahan paksa warga Palestina, atau balas dendam."

Setelah tekanan internasional atas serangan terhadap gereja, termasuk dari Donald Trump, Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, menelepon Paus untuk menyampaikan “penyesalan” atas serangan tersebut, yang menurutnya disebabkan oleh “amunisi nyasar”.

Beberapa pemimpin Katolik mempertanyakan penjelasan tersebut, dan diplomat tertinggi Vatikan, Kardinal Pietro Parolin, mengatakan dalam sebuah wawancara dengan lembaga penyiaran pemerintah Italia bahwa hal itu “dapat diragukan secara sah”.

Ketika ditanya apakah menurutnya pasukan Israel telah menargetkan gereja, Pizzaballa mengatakan ia tidak memiliki keahlian militer untuk menilai kerusakan, tetapi terlepas dari niatnya, umat Kristen telah berulang kali diserang dan dibunuh oleh pasukan Israel.

"Gaza hampir hancur total, dan tak seorang pun terkecuali," ujarnya. "Ini bukan pertama kalinya hal ini terjadi. Ada juga [serangan terhadap] Keluarga Kudus dan Santo Porphyrius di minggu-minggu awal perang. Dan setiap kali itu adalah sebuah kesalahan."

Israel telah mengeluarkan perintah evakuasi untuk wilayah sekitar dua kompleks tempat warga Kristen Gaza berlindung selama perang, tetapi komunitas yang berjumlah sekitar 560 orang tersebut tidak berniat untuk pergi.

“Mereka tahu betul bahwa kami bertekad untuk tetap bertahan,” kata Pizzaballa ketika ditanya apakah umat Kristen akan mematuhi perintah evakuasi.

Dalam beberapa bulan sejak kunjungan terakhirnya, akhir tahun lalu, penghancuran seluruh permukiman telah membuat sebagian Kota Gaza tak dikenali lagi, kata Pizzaballa. Permukiman di sekitar rumah sakit al-Ahli yang dikelola umat Kristen, yang dikunjungi para ulama, "hancur total", katanya, dan menjadi puing-puing .

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved