Konflik Rusia Vs Ukraina
Revolusi Perang Drone: Rusia Banjiri Medan Perang Ukraina dengan Drone Serat Optik
Berkat kabel serat optik yang panjangnya bisa mencapai 10-20 kilometer, Rusia bisa menjaga koneksi antara drone dan pilotnya
Revolusi Perang Drone: Rusia Banjir Medan Perang dengan Drone Serat Optik, Ukraina Tak Mau Tertinggal
TRIBUNNEWS.COM - Joseph Roche, reporter media Rusia, TMT, menuliskan hasil liputannya mengenai revolusi perang drone (pesawat nirawak) yang mengalami peningkatan secara drastis di medan perang Rusia dan Ukraina.
Tulisannya tersebut, berangkat dari sisi personel pengembangan teknologi Ukraina, yang belakangan berubah status dari pelopor peperangan drone, menjadi pihak yang tertinggal justru oleh kecepatan Moskow, lawan utama mereka dalam peperangan ini.
Baca juga: Jet NATO Turun Tangan Saat 537 Drone dan Rudal Rusia Guyur Ukraina, F-16 Kiev dan Pilotnya Lenyap
"Di sebuah hutan di wilayah Kyiv, insinyur berusia 35 tahun, Andriy Tchornim, berteduh di bawah bagasi mobil 4x4 biru tua. Matanya terpaku pada layar joystick-nya, ia tak menghiraukan hujan deras yang mengguyur wajahnya dengan hembusan deras," begitu Roche memulai laporan amatan dalam tulisannya.
Dalam penjelasan berikutnya, dia menggambarkan adanya percobaan inovasi baru dari pihak Ukraina soal drone untuk mengimbangi kemajuan Rusia di bidang yang sama.
"Nyaris tak terdengar di tengah angin, suara dengungan terdengar.Di sekitar wajahnya, tersangkut di rambutnya, seutas benang panjang yang nyaris tak terlihat oleh mata telanjang melilitnya dengan lembut. Di tanah, benang itu menghilang di rerumputan, tersangkut di semak-semak, pepohonan, dan gulma di sekitarnya," kata dia dalam tulisannya menggambarkan inovasi baru yang tengah dijajal Ukraina.
Roche menyebut, Tchornim, seorang insinyur di perusahaan militer Technohawk, untuk pertama kalinya menguji Shtorm, drone serat optik baru mereka di lapangan.
Generasi baru drone ini, Tchornim menjelaskan, tengah merevolusi medan perang.
Pada tahun 2024, sebagai respons terhadap meningkatnya ancaman serangan drone, kedua pihak yang bertikai berinvestasi besar-besaran dalam sistem peperangan elektronik.
Kini, drone serat optik hampir membuat pengembangan drone-drone konvensional tersebut menjadi usang.
Drone konvensional lazimnya mengandalkan sistem jaringan terbatas yang jangkauan kontrol terhadap drone hanya mencapai puluhan meter.
Koneksi antara pilot dan drone juga kerap terdistraksi oleh berbagai hambatan, mulai dari cuaca atau objek lain di sekitar.
Namun, drone serat optik membuat terobosan baru untuk mengatasi masalah-masalah itu.
“Berkat kabel serat optik yang panjangnya bisa mencapai 10-20 kilometer, kami bisa menjaga koneksi antara drone dan pilotnya,” jelasTchornim seperti ditulis Roche.
Konflik Rusia Vs Ukraina
Rumania Naik Pitam, Panggil Dubes Rusia usai Insiden Drone Tembus ke Wilayah Udara |
---|
Ukraina Klaim Hancurkan Sistem Pertahanan Udara Rusia Buk-M3 Senilai Rp655 Miliar |
---|
Ukraina Hantam Kilang Minyak Rusia, Moskow Balas Uji Rudal Hipersonik & Serangan Darat Besar-Besaran |
---|
Perang Rusia-Ukraina Hari Ke-1.300: Ledakan Kereta Dekat Kyiv, Rel Rusak, Tak Ada Korban Jiwa |
---|
Unggul Senjata dan Personel, Rusia Rebut Lagi Wilayah Ukraina di Dnipropetrovsk |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.