Konflik Rusia Vs Ukraina
Ledek Ultimatum Trump untuk Berdamai, Rusia Luncurkan Ratusan Drone dan Rudal ke Ukraina
Serangan baru dalam skala besar ini ke Ukraina menjadi ledekan dari Rusia atas ultimatum Donald Trump tersebut.
Ledek Ultimatum Trump untuk Berdamai, Rusia Luncurkan Ratusan Drone ke Ukraina
TRIBUNNEWS.COM - Rusia dilaporkan melakukan aksi yang seperti menjawab seruan Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump agar Moskow menyetujui kesepakatan gencatan senjata dengan Ukraina dalam 50 hari ke depan.
Jawaban itu tergambar dari aksi gelombang serangan udara baru militer Rusia terhadap Ukraina antara Selasa malam dan Rabu (16/7/2025) dini hari.
Baca juga: Rusia Bangun Bunker Pelindung di Pangkalan Udara Pasca-Serangan Drone Jaring Laba-laba Ukraina
Sejumlah pejabat Ukraina mengatakan serangan tersebut menewaskan seorang perempuan dan melukai lebih dari dua lusin orang di berbagai wilayah.
"Serangan rudal memutus pasokan listrik dan air di Kryvyi Rih, kota kelahiran Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky," kata pihak berwenang Ukraina dilansir TMT, Rabu.
Bombardemen Rusia itu menyusul ancaman Presiden AS Donald Trump untuk menjatuhkan sanksi baru kecuali Presiden Rusia Vladimir Putin menyetujui penyelesaian damai dalam 50 hari ke depan.
Serangan baru dalam skala besar ini menjadi ledekan dari Rusia atas ultimatum Trump tersebut.
Pejabat Ukraina dan Rusia terakhir kali bertemu untuk perundingan perdamaian langsung lebih dari sebulan yang lalu, tanpa ada pertemuan lebih lanjut yang dijadwalkan meskipun Kremlin mengklaim keterbukaan terhadap negosiasi.

Luncurkan 400 Drone dan Rudal Iskander
Angkatan udara Ukraina mengatakan Rusia meluncurkan sedikitnya 400 pesawat tak berawak semalam, serta rudal Iskander yang ditembakkan dari Krimea yang dianeksasi.
Serangan pesawat tak berawak melukai delapan orang di Vinnytsia dan tiga orang di Kharkiv, kata pejabat setempat.
Wali Kota Kryvyi Rih, Oleksandr Vilkul, mengatakan setidaknya 15 orang terluka, termasuk seorang remaja laki-laki berusia 17 tahun yang mengalami luka serius di perut dan dirawat di rumah sakit. Sebuah bangunan industri hancur, dan listrik serta air terputus.
"Ini belum pernah terjadi sebelumnya. Sebuah rudal balistik dan 28 drone Shahed secara bersamaan," tulis Vilkul di Telegram, merujuk pada drone rancangan Iran yang digunakan oleh Rusia.
Rusia telah mengintensifkan kampanye musim panasnya di tengah perundingan gencatan senjata yang terhenti, melanjutkan ofensifnya di medan perang sambil melancarkan serangan gabungan pesawat tak berawak, artileri, dan rudal.
Trump mengatakan pada hari Senin bahwa ia mencapai kesepakatan dengan sekretaris jenderal NATO untuk memasok lebih banyak sistem pertahanan udara dan senjata AS ke Ukraina, dengan alasan frustrasi atas penolakan Rusia untuk menerima gencatan senjata.
(oln/tmt/*)
Konflik Rusia Vs Ukraina
Perang Rusia-Ukraina Hari ke-1.302: Denmark Beli Senjata Presisi Cegah Ancaman Rusia |
---|
Balas Dendam, Intelijen Ukraina Akui Jadi Pelaku Ledakan di Dekat Vladivostok Rusia |
---|
Ditonton Perwira AS, Rusia dan Belarus Gelar Simulasi Serangan Nuklir yang Bikin NATO Meriang |
---|
Putin Berseragam Militer, Pantau Latihan Gabungan Rusia-Belarusia |
---|
Update Kasus Ledakan Pipa Gas Nord Stream 2022, Italia Ekstradisi Seorang Warga Ukraina ke Jerman |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.