Konflik Rusia Vs Ukraina
Pasar Saham Rusia Menguat Usai Trump Beri Putin Waktu 50 Hari untuk Selesaikan Perang Ukraina
Bursa Efek Moskow (MOEX) melonjak 2,7 persen setelah Presiden Donald Trump melontarkan ancaman ke Putin soal Ukraina
Pasar Saham Rusia Menguat Usai Trump Beri Putin Waktu 50 Hari untuk Selesaikan Perang Ukraina
TRIBUNNEWS.COM - Pasar saham Rusia naik lebih dari 1 persen pada Selasa (15/7/2025) pagi.
Situasi ini dilaporkan terjadi setelah Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump mengancam akan mengenakan tarif 100% pada pembeli ekspor energi Rusia kecuali Kremlin menyetujui kesepakatan damai di Ukraina dalam waktu 50 hari.
Kondisi tersebut memperpanjang lonjakan 2,7% di Bursa Efek Moskow (MOEX) setelah jam perdagangan pada Senin menyusul pengumuman Trump, yang juga membantu rubel pulih terhadap dolar dan sedikit menguat terhadap yuan Tiongkok.
Baca juga: NATO Nyalakan Alarm, Kekuatan Militer Besar China Akan Seret Rusia Saat Serangan ke Taiwan
Hingga Selasa pukul 10 pagi waktu Moskow, Indeks MOEX naik 1,18% menjadi 2.746 poin, sementara Indeks RTS yang berdenominasi dolar naik 1,2% menjadi 1.104.
"Entitas pemimpin sesi perdagangan adalah saham penambang emas Polyus, raksasa pelayaran Sovcomflot, pemberi pinjaman negara VTB dan penyedia layanan kesehatan MD Medical Group, yang semuanya naik sekitar 1,8%," kata laporan TMT, Selasa
Rubel naik 0,24% terhadap dolar AS menjadi 77,91 dan sedikit menguat terhadap yuan, yang sekarang menjadi mata uang asing yang paling banyak diperdagangkan di Rusia, menjadi 10,87.
Masa tenggang 50 hari Trump atas potensi sanksi sekunder mendorong "risiko geopolitik" hingga September, kata Vasily Karpunin, kepala analis di unit investasi Alfa Bank.
"Trump tampil di bawah ekspektasi pasar," ujar analis Invest Era, Artyom Nikolayev, kepada Reuters.
"Lagipula, Trump suka menunda dan memperpanjang tenggat waktu seperti itu."
Trump Marah dan Frustasi
Trump telah menyuarakan rasa frustrasinya yang semakin meningkat terhadap Presiden Rusia Vladimir Putin, yang pasukannya telah melancarkan serangan udara terbesarnya terhadap Ukraina dalam beberapa minggu terakhir meskipun ada seruan di Barat untuk gencatan senjata.
Trump pada Senin mengatakan kepada Rusia untuk menyelesaikan perangnya di Ukraina dalam waktu 50 hari atau menghadapi sanksi ekonomi baru yang besar saat ia memaparkan rencana untuk menambah persenjataan baru untuk Kiev.
"Kami sangat, sangat tidak senang" dengan Rusia, kata Trump kepada wartawan saat bertemu dengan kepala NATO Mark Rutte di Gedung Putih.
"Kami akan menerapkan tarif yang sangat ketat jika tidak mencapai kesepakatan dalam 50 hari, dengan tarif sekitar 100%," kata Trump.
Dia menambahkan, tarif tersebut akan menjadi "tarif sekunder" yang menargetkan mitra dagang Rusia yang tersisa — dengan demikian bertujuan untuk melumpuhkan kemampuan Moskow untuk bertahan dari sanksi Barat yang sudah sangat berat.
Trump dan Rutte juga mengungkap kesepakatan di mana aliansi militer NATO akan membeli senjata dari Amerika Serikat — termasuk baterai antirudal Patriot — dan kemudian mendistribusikannya ke Ukraina untuk membantunya memerangi invasi Rusia.
Konflik Rusia Vs Ukraina
Balas Dendam, Intelijen Ukraina Akui Jadi Pelaku Ledakan di Dekat Vladivostok Rusia |
---|
Ditonton Perwira AS, Rusia dan Belarus Gelar Simulasi Serangan Nuklir yang Bikin NATO Meriang |
---|
Putin Berseragam Militer, Pantau Latihan Gabungan Rusia-Belarusia |
---|
Update Kasus Ledakan Pipa Gas Nord Stream 2022, Italia Ekstradisi Seorang Warga Ukraina ke Jerman |
---|
Perang Rusia-Ukraina Hari ke-1.302: AS Setujui Paket Bantuan Senjata Pertama Era Trump untuk Ukraina |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.