Senin, 6 Oktober 2025

Perisai Udara Negara-negara Eropa dalam Masalah, Amerika Mulai Kesulitan Pasok Sishanud Patriot

Amerika Serikat kesulitan memenuhi permintaan global untuk sistem rudal Patriot, terutama kepada sekutu mereka di Eropa.

|
Laman NATO
SISTEM RUDAL PATRIOT - Amerika Serikat kesulitan memenuhi permintaan global untuk sistem rudal Patriot, terutama kepada sekutu mereka di Eropa. 

Dibandingkan dengan S-400 Rusia, sistem pertahanan udara saingannya, Patriot menawarkan integrasi yang unggul dengan sistem NATO, meskipun S-400 menawarkan jangkauan yang lebih jauh dan kapasitas rudal yang lebih besar. 

HQ-9 Tiongkok, pesaing lainnya, memiliki kemampuan serupa tetapi tertinggal dalam keandalan yang teruji dalam pertempuran. 

Perbandingan ini menyoroti mengapa Patriot tetap menjadi sistem yang dicari secara global, namun kelangkaannya menimbulkan tantangan bagi AS dan sekutunya.

Baca juga: Jet Tempur F-35 Belanda dan Norwegia Akan Ditempatkan di Polandia di Bawah Komando NATO

Keterbatasan ini memaksa AS untuk menyeimbangkan kebutuhan pertahanannya sendiri dengan kebutuhan sekutu, terutama di wilayah yang menghadapi ancaman langsung. 

Di sisi lain, Amerika harus mempertahankan persediaan Patriot yang cukup untuk melawan potensi serangan dari musuh seperti Iran, yang semakin mempersulit upaya redistribusi sistem.

Negara-negara Eropa, yang dilengkapi dengan baterai Patriot, menghadapi dilema mereka sendiri. 

Negara-negara seperti Jerman dan Spanyol, yang secara khusus disebutkan Rubio, mengoperasikan sistem ini untuk melindungi wilayah udara mereka dari potensi ancaman, termasuk kemampuan rudal Rusia.

Jerman, misalnya, memelihara beberapa baterai Patriot sebagai bagian dari komitmen NATO-nya, dengan rencana untuk mengakuisisi lebih banyak lagi dari AS, menurut Axios. Spanyol, yang secara geografis jauh dari zona konflik seperti Ukraina, mengerahkan satu baterai, namun kedua negara ragu untuk melepaskan aset-aset ini.

Keengganan ini bermula dari tingginya biaya dan waktu tunggu yang lama untuk mengganti Patriot, yang dapat memakan waktu bertahun-tahun untuk diproduksi dan dikerahkan.

Situasi ini mencerminkan ketegangan yang lebih luas di dalam NATO: menyeimbangkan kewajiban pertahanan kolektif dengan prioritas keamanan nasional.

Permintaan global akan sistem pertahanan udara telah melonjak dalam beberapa tahun terakhir, didorong oleh eskalasi konflik dan proliferasi teknologi rudal. 

Negara-negara di Eropa Timur, Timur Tengah, dan Asia mencari sistem canggih untuk melawan ancaman mulai dari rudal balistik hingga drone berbiaya rendah.

Fleksibilitas Patriot menjadikannya kandidat utama untuk peran-peran ini, tetapi kelangkaannya telah mendorong sekutu untuk mengeksplorasi alternatif. 

Iron Dome Israel, yang dirancang untuk intersepsi roket jarak pendek, unggul dalam skenario tertentu tetapi tidak memiliki kemampuan Patriot untuk melawan rudal balistik ketinggian tinggi.

Sistem SAMP/T Prancis, yang dikembangkan bersama Italia, menawarkan kemampuan yang sebanding tetapi masih kurang tersebar luas. 

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved