Konflik Iran Vs Israel
Israel Dalam Bahaya, Iran Tunjukkan Minat Serius 'Rafale Killer' Jet J-10C yang Siap Dilepas China
Serangan udara oleh jet tempur yang kerap menjadi andalan Israel bakal bisa dibalas langsung Iran lewat serangan yang sama menggunakan Jet J-10C.
Penulis:
Hasiolan Eko P Gultom
Bagi Teheran, faktor ini penting karena mereka menilai risiko pertempuran udara langsung dengan F-35I Adir dan F-16I Sufa Israel.
Lebih dari sekadar keuntungan taktis, langkah Iran yang semakin dekat ke Beijing mencerminkan pergeseran strategis yang semakin pragmatis — muncul dari bayang-bayang negosiasi senjata Rusia yang sering kali dimotivasi oleh kepentingan pribadi.
Analis pertahanan menunjukkan bahwa ekspor senjata China sering kali terstruktur dengan risiko sanksi sekunder yang lebih rendah, jadwal pengiriman yang lebih terjamin, dan dukungan purna jual yang lebih kompetitif — sesuatu yang sangat menarik bagi rezim seperti Teheran.
Pertemuan puncak itu semakin memperkuat tren ini.
Kehadiran Menteri Pertahanan Iran Aziz Nasirzadeh di KTT Organisasi Kerjasama Shanghai (SCO) di Qingdao bukan sekadar simbol diplomatik tetapi juga tanda bahwa saluran pengadaan senjata antara Teheran dan Beijing aktif.
Dalam kerangka SCO, peran China sebagai pusat senjata Eurasia semakin menonjol, sehingga melemahkan posisi Rusia sebagai pemasok tradisional aset pertahanan skala besar.

Bahaya Bagi Israel
Bagi Israel, taruhannya jelas.
Setiap akuisisi J-10C oleh Iran akan menambah lapisan kompleksitas baru pada keseimbangan strategis Asia Barat.
Ini memaksa Tel Aviv untuk beradaptasi dengan skenario di mana kemampuan udara Teheran tidak lagi sepenuhnya bergantung pada kemauan Moskow.
Serangan udara oleh jet tempur yang kerap menjadi andalan Israel bakal bisa dibalas langsung Iran lewat serangan yang sama menggunakan Jet J-10C.
Selama ini, serangan Iran mengandalkan rudal-rudal balistik dan pesawat nirawak (drone).
Bagi China, imbalannya jauh lebih besar daripada sekadar penjualan senjata senilai miliaran dolar, tergantung pada paketnya.
Ini akan memperkuat status Beijing sebagai mitra strategis yang tak tergantikan dalam rencana modernisasi militer Iran — dengan konsekuensi geopolitik yang membentang dari Selat Hormuz hingga Dataran Tinggi Golan.
Di era persaingan kekuatan besar yang semakin mendefinisikan ulang pasar senjata global, kesediaan Tiongkok untuk menjual "Rafale Killer" ke Iran membuktikan kalau lanskap kekuatan udara generasi baru Asia Barat tidak lagi sepenuhnya ditentukan oleh Moskow atau Washington.
"Semakin banyak keputusan kini dibuat di Beijing — dan Teheran tampaknya siap untuk terlibat sepenuhnya," tulis penutup ulasan DSA.
(oln/dsa/*)
Konflik Iran Vs Israel
Iran Pamer Kekuatan Besar Tembak Rudal ke di Teluk Oman, Bikin Israel Was-was |
---|
Iran Pamer, Sebut Rudal yang Hantam Israel Hanya Rudal Lawas: Yang Baru Lebih Dahsyat |
---|
Perang 12 Hari Lawan Israel Sisakan Kekacauan di Seluruh Iran: Transportasi Lumpuh, Sinyal Kacau |
---|
Israel dan Iran Jauh dari Kata Damai, Perang Bayangan Sengit Intelijen hingga Serangan Siber |
---|
Mossad Israel Sukses Rekrut 'Orang Dalam' Nuklir Iran, Teheran Eksekusi Gantung Rouzbeh Vadi |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.