Minggu, 5 Oktober 2025

Konflik Palestina Vs Israel

AS Perluas Jejak Militer Bangun Pangkalan Baru di Israel, Isyarat perang ?

AS tengah membangun infrastruktur militer strategis termasuk pangkalan udara, markas pasukan hingga gudang amunisi di Israel senilai 3,8 milar dolar

Dok. Pemerintah AS via The Cradle
PANGKALAN MILITER AS - AS tengah membangun infrastruktur militer strategis termasuk pangkalan udara, markas pasukan hingga gudang amunisi di Israel senilai 3,8 miliar dolar. Dengan memperkuat fasilitas militer di wilayah Israel, AS dan Israel juga mengirim sinyal kepada lawan-lawan strategis mereka seperti Iran, Hizbullah di Lebanon, dan Hamas di Gaza  bahwa mereka memiliki kapasitas militer untuk merespons secara cepat dan besar-besaran jika terjadi perang. 

TRIBUNNEWS.COM - Amerika Serikat (AS) tengah membangun serangkaian infrastruktur militer strategis di Israel, termasuk pangkalan udara, markas pasukan khusus, dan gudang amunisi.

Informasi ini mencuat usai dokumen Korps Zeni Angkatan Darat AS mempublikasikan dokumen daring terkait pembangunan infrastruktur militer AS di Israel.

Dalam dokumen tender yang diajukan, tercatat lebih dari 20 proyek konstruksi yang sedang berjalan atau akan segera dimulai di berbagai wilayah Israel.

Adapun proyek ini dibiayai sepenuhnya melalui bantuan militer tahunan AS kepada Israel yang bernilai 3,8 miliar dolar AS, sebagaimana dikutip dari Haaretz, Rabu (9/7/2025).

Selain membangun markas baru untuk unit komando laut Shayetet 13, rencananya AS juga turut membangun infrastruktur untuk mendukung operasi pesawat pengisian bahan bakar dan helikopter baru milik Angkatan Udara Israel. Serta merenovasi pusat perawatan kendaraan tempur lapis baja. 

Dalam upaya menjaga kerahasiaan, dokumen tender tidak menyebutkan lokasi proyek secara eksplisit. 

Nama-nama lokasi diganti dengan kode khusus dan informasi lokasi hanya diberikan secara lisan kepada kontraktor pada sesi orientasi lapangan. 

Meski demikian, dokumen tender tetap memuat rincian teknis sangat lengkap, mulai dari jenis baut, ketebalan beton, hingga tata letak jalur akses. 

Bahkan, beberapa dokumen menyertakan peta dan foto udara yang secara tidak langsung mengungkap lokasi proyek.

Menariknya beberapa dokumen menyebut proyek ini sebagai bagian dari program "Tama 38" dan "Tama 58".

Korps Zeni membantah kaitan proyek tersebut dengan program perkuatan bangunan sipil maupun penanganan limbah di Palestina. Kedua kode itu diklaim hanya digunakan sebagai penamaan internal proyek.

Dengan memperkuat fasilitas militer di wilayah Israel, AS dan Israel juga mengirim sinyal kepada lawan-lawan strategis mereka seperti Iran, Hizbullah di Lebanon, dan Hamas di Gaza bahwa mereka memiliki kapasitas militer untuk merespons secara cepat dan besar-besaran jika terjadi serangan.

Baca juga: Empat Ledakan Beruntun, Detail Penyergapan Al Qassam Berujung 19 Tentara Israel Tewas dan Terkapar

Selain itu pembangunan pangkalan udara, markas pasukan komando, gudang amunisi, dan infrastruktur pendukung lainnya menunjukkan bahwa AS dan Israel tengah mempersiapkan diri untuk skenario militer di masa depan. 

Namun, ini lebih merupakan langkah antisipatif dan defensif, bukan deklarasi ofensif

Pembangunan Fasilitas Militer Bukan Hal Baru

Mencuatnya isu pembangunan infrastruktur militer oleh Amerika Serikat di wilayah Israel kembali menjadi sorotan publik. 

Halaman
12
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved