Konflik Suriah
AS Cabut Status Teroris untuk HTS Suriah, Trump Puji Komitmen Pemerintahan Baru
Pemerintahan Trump mencabut label teroris pada HTS Suriah usai rezim Assad digulingkan dan pemimpin barunya berkomitmen melawan terorisme.
TRIBUNNEWS.COM - Pemerintahan Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump resmi mencabut penetapan Hay'at Tahrir al-Sham (HTS) di Suriah sebagai organisasi teroris asing.
Langkah ini diambil setelah kelompok yang dulu berafiliasi dengan al Qaeda itu mengumumkan pembubarannya.
Pemerintah baru Suriah juga menyatakan komitmen untuk memerangi terorisme dalam segala bentuk.
Pemberitahuan resmi yang ditandatangani Menteri Luar Negeri Marco Rubio pada 23 Juni menyebut pencabutan ini berlaku mulai Selasa (8/7/2025) setelah dipublikasikan dalam daftar federal.
Draft kebijakan tersebut telah diunggah pada Senin (7//7/2025).
“Pencabutan ini mengikuti pengumuman pembubaran HTS dan komitmen pemerintah Suriah untuk memerangi terorisme dalam segala bentuknya,” kata Rubio dalam pernyataan terpisah.
Ia menambahkan bahwa kebijakan ini selaras dengan Perintah Eksekutif 30 Juni yang mencabut sanksi AS terhadap Suriah.
Presiden Trump pada Juni menandatangani perintah eksekutif untuk secara resmi mengakhiri sanksi demi mendukung “jalan negara tersebut menuju stabilitas dan perdamaian.”
HTS sebelumnya ditetapkan sebagai organisasi teroris asing sejak 2018.
Kelompok ini berasal dari jaringan al Qaeda dengan nama Front al-Nusra.
Setelah memimpin penggulingan Bashar al-Assad pada Desember 2024, pemimpin HTS, Ahmed al-Sharaa, menjadi presiden sementara Suriah.
Baca juga: Pasukan Suriah Pimpinan HTS Bentrok dengan Tentara Lebanon di Perbatasan
Trump memuji pertemuannya dengan al-Sharaa pada Mei sebagai pertemuan yang “hebat” dan menggambarkannya sebagai sosok yang “menarik” dan “tangguh.”
Seorang pejabat senior AS mengatakan perintah eksekutif itu juga memerintahkan peninjauan ulang status Suriah sebagai negara sponsor terorisme.
Status negara sponsor terorisme itu telah berlaku sejak 1979.
Perintah itu juga memerintahkan peninjauan penetapan SDGT (Specially Designated Global Terrorist) untuk HTS dan al-Sharaa.
belum jelas apakah penetapan SDGT juga akan dicabut.
Pemerintahan Trump menilai langkah ini sebagai bagian dari upaya mendorong masa depan Suriah yang lebih damai.
“Perubahan positif dan tindakan terkini yang diambil oleh Pemerintah Suriah, setelah jatuhnya rezim Assad yang brutal, menunjukkan janji untuk masa depan yang stabil dan damai,” bunyi lembar fakta resmi Gedung Putih.
(Tribunnews.com/ Andari Wulan Nugrahani)
Sumber: TribunSolo.com
Konflik Suriah
Suriah Siapkan Pemilu Parlemen Pertama Pasca Jatuhnya Rezim Assad, Digelar September Tahun Ini |
---|
Israel Meriang, Turki akan Beli 40 Jet Tempur Eurofighter Typhoon dari Jerman |
---|
Tiga Percobaan Pembunuhan Presiden Suriah Ahmed Al-Sharaa dalam 7 Bulan, Upaya Terakhir Paling Nekat |
---|
Prancis, Inggris, dan Jepang Sambut Baik Gencatan Senjata di Suwayda, Suriah |
---|
Arti Larangan Minum Kopi Bagi Suku-Suku Suriah, Genderang Perang Bagi Druze yang Dilindungi Israel |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.