Selasa, 7 Oktober 2025

Konflik Palestina Vs Israel

Kesaksian Putri Direktur RS Indonesia di Gaza: Israel Jatuhkan Rudal Tepat di Kamar Marwan Al-Sultan

Rudal F-16 menargetkan kamar Direktur Rumah Sakit Indonesia di Kota Gaza, Marwan Al-Sultan, dan jatuh tepat di mana dia berada.

Penulis: Nuryanti
Dokumen Mer-C Indonesia
MARWAN SULTAN TEWAS - Marwan Sultan, direktur Rumah Sakit Indonesia di wilayah utara Gaza, tewas dalam serangan Israel pada Rabu (2/7/2025). Rudal F-16 menargetkan kamar Direktur Rumah Sakit Indonesia di Kota Gaza, Marwan Al-Sultan, dan jatuh tepat di mana dia berada. 

Marwan Al-Sultan mengatakan dia "tidak berafiliasi dengan gerakan apa pun atau apa pun, dia hanya khawatir terhadap pasien yang (dia) rawat, sepanjang perang".

Healthcare Workers Watch (HWW), sebuah organisasi yang berpusat di Gaza, mengatakan bahwa kematian Sultan menambah jumlah pekerja kesehatan yang tewas akibat serangan udara Israel menjadi 50 dalam 70 hari terakhir.

Rumah Sakit Indonesia, yang dikelola Sultan, terpaksa ditutup pada bulan Mei setelah “serangan Israel berulang kali dan mengalami kerusakan struktural,” menurut Perserikatan Bangsa-Bangsa.

Sultan saat itu menggambarkan serangan Israel sebagai “penargetan langsung rumah sakit, termasuk unit perawatan intensif.”

Kementerian kesehatan menuduh militer Israel menargetkan tim medis dan kemanusiaan.

Saat ini tidak ada rumah sakit yang berfungsi di wilayah Gaza utara, menurut PBB.

Baca juga: Israel Bombardir Sekolah di Gaza, 10 Tewas, Gerakan Mujahidin Kutuk Pembantaian

TRUK BANTUAN - Tangkapan layar YouTube Al Jazeera English pada Sabtu (28/6/2025) yang menampilkan 140 truk bantuan telah memasuki Gaza di bawah perlindungan warga Palestina-- membawa muatan tepung, obat-obatan, persediaan darah, dan bantuan pangan darurat.
TRUK BANTUAN - Tangkapan layar YouTube Al Jazeera English pada Sabtu (28/6/2025) yang menampilkan 140 truk bantuan telah memasuki Gaza di bawah perlindungan warga Palestina-- membawa muatan tepung, obat-obatan, persediaan darah, dan bantuan pangan darurat. (Tangkapan layar YouTube Al Jazeera English)

Bantuan Medis untuk Palestina (MAP) mengatakan, jumlah petugas kesehatan yang tewas di Gaza kini telah mencapai 1.580 sejak dimulainya perang Israel-Hamas pada Oktober 2023.

“Meskipun dilindungi oleh hukum internasional, para pekerja kesehatan di Gaza sedang dihapus di depan mata dunia,” kata MAP dalam sebuah pernyataan menanggapi kematian Sultan pada Rabu.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) bulan lalu mengatakan bahwa tidak ada lagi rumah sakit yang berfungsi di Gaza utara, sementara sistem kesehatan di seluruh jalur tersebut “runtuh.”

Memburuknya sistem kesehatan di daerah kantong itu terjadi karena serangan berulang yang menargetkan rumah sakit.

WHO mengatakan pasien yang berlindung di halaman Rumah Sakit Al-Aqsa, Deir al-Balah, terluka dalam serangan udara Israel pada Selasa (1/7/2025).

WHO menambahkan bahwa pihaknya telah mendokumentasikan 734 serangan terhadap fasilitas kesehatan di Gaza sejak dimulainya perang.

Baca juga: Bocoran Usulan Gencatan Senjata Gaza yang Dimediasi Qatar: Jadwal Penarikan dan Pertukaran Tahanan

Komite Internasional Palang Merah menyatakan bahwa mereka “khawatir dengan meningkatnya permusuhan” di Gaza dan Rumah Sakit Lapangan mereka kewalahan sebagai akibatnya. 

ICRC mendesak untuk menegaskan kembali seruannya bagi perlindungan tenaga medis dan fasilitas medis di Gaza.

"Mereka harus dihormati dan dilindungi untuk menjaga jalur kehidupan bagi yang terluka dan sakit,” demikian bunyi pernyataan tersebut.

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved