Minggu, 5 Oktober 2025

Konflik Palestina Vs Israel

Trump Desak Hamas Terima Proposal Gencatan Senjata 60 Hari dengan Israel di Gaza

Trump mendesak Hamas menerima proposal gencatan senjata 60 hari dengan Israel di Gaza, sebut akan lebih buruk jika Hamas menolak usulan AS.

Facebook The White House
DONALD TRUMP - Foto ini diambil pada Senin (21/4/2025) dari Facebook The White House memperlihatkan Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, berbicara selama konferensi pers setelah menandatangani perintah ekonomi independen pada 3 April 2025. Pada 1 Juli 2025, Trump mendesak Hamas untuk menerima proposal gencatan senjata yang diusulkan oleh AS. 

TRIBUNNEWS.COM - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mendesak Gerakan Perlawanan Islam (Hamas) untuk menyetujui apa yang disebutnya "proposal akhir" untuk gencatan senjata 60 hari dengan Israel di Jalur Gaza.

Dalam unggahan di media sosial, Trump mengatakan perwakilannya mengadakan pertemuan yang panjang dan produktif dengan pejabat Israel tentang Jalur Gaza.

Trump mengatakan Israel telah menyetujui persyaratan untuk menyelesaikan gencatan senjata selama 60 hari.

Ia juga menegaskan bahwa mediator Qatar dan Mesir akan menyampaikan proposal tersebut kepada Hamas.

"Israel telah menyetujui persyaratan yang diperlukan untuk menyelesaikan GENCATAN SENJATA 60 Hari, di mana kami akan bekerja dengan semua pihak untuk mengakhiri Perang. Qatar dan Mesir, yang telah bekerja sangat keras untuk membantu mewujudkan Perdamaian, akan menyampaikan usulan akhir ini," tulisnya dalam unggahan di Truth Social, Rabu (2/7/2025).

"Saya berharap, demi kebaikan Timur Tengah, Hamas menerima kesepakatan ini, karena kesepakatan ini tidak akan membaik — HANYA AKAN MENJADI LEBIH BURUK. Terima kasih atas perhatian Anda terhadap masalah ini!" lanjutnya.

Sementara itu, utusan khusus AS Steve Witkoff, Menteri Luar Negeri Marco Rubio dan Wakil Presiden JD Vance dijadwalkan bertemu Ron Dermer, penasihat senior Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu.

Sebelumnya, Trump berharap kesepakatan gencatan senjata untuk membebaskan sandera di Jalur Gaza dapat dicapai minggu depan, seperti diberitakan Reuters

Hamas menyatakan bersedia membebaskan sandera yang tersisa di Gaza berdasarkan kesepakatan apa pun untuk mengakhiri perang.

Sementara Israel mengatakan perang hanya dapat berakhir jika Hamas dilucuti dan dibubarkan, usulan yang ditolak oleh Hamas.

AS telah mengusulkan gencatan senjata selama 60 hari dan pembebasan separuh sandera di Gaza dengan imbalan sandera Palestina dan sisa-sisa jasad warga Palestina lainnya.

Baca juga: Jelang Pertemuan 7 Juli, Trump akan Tegas ke Netanyahu soal Gencatan Senjata Israel-Hamas

Pada awal pekan ini, Menteri Luar Negeri Israel Gideon Saar mengatakan Israel telah menyetujui gencatan senjata 60 hari dan kesepakatan penyanderaan yang diusulkan AS.

Menurut laporan Kan 11, proposal tersebut menetapkan gencatan senjata selama 60 hari, di mana hari pertama akan membebaskan delapan sandera Israel yang masih hidup.

Kemudian, dua sandera tambahan dibebaskan pada hari ke-50 gencatan senjata, serta pemulangan jenazah 18 sandera Israel dalam tiga kelompok.

Usulan tersebut juga didukung oleh Qatar, yang menetapkan penarikan tentara Israel ke Poros Morag antara Khan Yunis dan Rafah di Jalur Gaza selatan, serta peningkatan bantuan kemanusiaan yang masuk ke Jalur Gaza.

Halaman
12
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved