Konflik Iran Vs Israel
Seperti Ucapan Trump, Menlu Araghchi Sebut Fasilitas Nuklir Fordow Iran Rusak Parah usai Diserang AS
Komunikasi Iran yang disadap meremehkan tingkat kerusakan yang disebabkan oleh serangan AS terhadap program nuklir Iran.
Namun, Gedung Putih telah menolak temuan laporan tersebut, sekaligus mengutuk kebocoran tersebut.
Ketika ditanya oleh seorang wartawan apakah AS akan melancarkan lebih banyak serangan jika Teheran membangun kembali fasilitas pengayaan uraniumnya, Trump berkata, "Tentu saja. Namun saya tidak perlu khawatir tentang itu. Itu sudah terjadi selama bertahun-tahun."
Lalu, terkait berapa lama menurutnya program nuklir Iran telah mengalami kemunduran, Trump berkata: “Menurut saya pada dasarnya sudah puluhan tahun, karena menurut saya mereka tidak akan pernah melakukannya lagi. Menurut saya mereka sudah muak. Maksud saya, mereka baru saja melewati masa sulit. Mereka sudah muak.”
"Hal terakhir yang ingin mereka lakukan adalah memperkaya sesuatu saat ini," imbuh Trump.
"Mereka ingin memulihkannya."
“Mereka tidak akan memiliki bom dan mereka tidak akan memperkayanya,” tegas dia.
Baca juga: Iran Diduga Angkut Ranjau Laut ke Teluk Persia, Israel-AS Khawatir Selat Hormuz akan Ditutup

Trump membandingkan pengeboman AS terhadap tiga lokasi nuklir Iran dengan senjata nuklir yang dijatuhkan Amerika di Jepang untuk mengakhiri Perang Dunia II.
“Serangan itu mengakhiri perang. Serangan itu mengakhiri perang. Saya tidak ingin menggunakan contoh Hiroshima, saya tidak ingin menggunakan contoh Nagasaki, tetapi pada dasarnya hal yang sama yang mengakhiri perang itu. Ini mengakhiri itu, ini mengakhiri perang itu. Jika kita tidak menghancurkannya, mereka akan berperang sekarang.”
“Saya pikir pada akhirnya kita akan memiliki semacam hubungan dengan Iran,” paparnya.
Di sisi lain, para pejabat Israel mengatakan kepada lembaga penyiaran publik Kan, menanggapi komentar Trump, bahwa mereka tidak mengetahui adanya operasi Israel di fasilitas nuklir Fordow setelah serangan tersebut.
Adapun Israel dan Iran terlibat konflik terbuka pada 13 Juni 2025 ketika Israel melancarkan serangan udara yang menargetkan para pemimpin militer Iran, ilmuwan nuklir, lokasi pengayaan uranium, dan program rudal balistik.
Israel mengatakan bahwa operasi itu diperlukan untuk mencegah Republik Islam mewujudkan rencananya untuk menghancurkan negara Yahudi tersebut.
Pada 22 Juni 2025, AS menyerang fasilitas nuklir utama Iran di Natanz, Fordow, dan Isfahan.
Iran membalas serangan Israel dengan meluncurkan lebih dari 550 rudal balistik dan sekitar 1.000 pesawat nirawak ke Israel.
Rudal menghantam gedung apartemen, dua universitas, dan sebuah rumah sakit, yang menyebabkan kerusakan parah.
Iran juga menembaki pangkalan AS di Qatar setelah serangan Amerika.
(Tribunnews.com/Nuryanti)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.