Kamis, 2 Oktober 2025

Konflik Iran Vs Israel

Iran Diduga Angkut Ranjau Laut ke Teluk Persia, Israel-AS Khawatir Selat Hormuz akan Ditutup

Reuters mengutip pejabat AS mengatakan Iran mengangkut ranjau ke Teluk Persia selama perang 12 hari, Israel-AS khawatir Iran memblokade Selat Hormuz.

Google Maps
SELAT HORMUZ - Tangkapan layar Google Maps, Minggu (15/6/2025) memperlihatkan Selat Hormuz (lingkaran merah), jalur air energi terpenting di dunia yang terletak di antara Oman dan Iran. Iran dikabarkan telah memuat ranjau ke Teluk Persia, Israel-AS khawatir Iran akan memblokade Selat Hormuz. 

TRIBUNNEWS.COM - Militer Iran dikabarkan memuat ranjau laut ke kapal-kapal di Teluk Persia pada bulan lalu.

Teluk Persia yang terletak di Iran, berseberangan dengan Teluk Oman, menjadi jalur terdekat bagi Iran jika negara itu hendak memblokade Selat Hormuz yang berada di antara kedua teluk.

Israel dan sekutunya, Amerika Serikat (AS), khawatir bahwa Iran bermaksud memblokade Selat Hormuz, yang merupakan jalur utama ekspor minyak dunia, menurut laporan dua pejabat AS.

Pejabat tersebut mengatakan tindakan Iran menyusul serangan Israel di berbagai lokasi di Iran selama perang 12 hari yang dimulai pada 13 Juni lalu.

"Persiapan yang sebelumnya tidak dilaporkan, yang terdeteksi oleh intelijen AS, terjadi beberapa waktu setelah Israel melancarkan serangan rudal awalnya terhadap Iran pada tanggal 13 Juni," kata para pejabat, yang meminta identitasnya dirahasiakan untuk membahas masalah intelijen yang sensitif.

Pemuatan ranjau — yang belum dikerahkan di Selat Hormuz — menunjukkan Iran mungkin serius ingin menutup salah satu jalur pelayaran tersibuk di dunia tersebut.

Jika Iran memblokade selat tersebut, maka akan sangat menghambat perdagangan global dan meningkatkan konflik di kawasan tersebut.

Sekitar seperlima dari pengiriman minyak dan gas dunia melewati Selat Hormuz dan penutupan jalur tersebut  dapat meningkatkan harga energi dunia.

Harga minyak acuan global malah turun lebih dari 10 persen sejak AS menyerang fasilitas nuklir Iran pada 22 Juni lalu, sebagian didorong oleh kelegaan karena konflik tersebut tidak memicu gangguan signifikan dalam perdagangan minyak.

Sejumlah media internasional termasuk Reuters tidak dapat memastikan secara pasti kapan Iran memuat ranjau ke Teluk Persia, selama perang 12 hari antara Israel-Iran.

Selain itu, tidak jelas apakah ranjau laut tersebut telah dibongkar.

Baca juga: Araghchi: Ilmu Teknologi Pengayaan Uranium Iran Tidak Bisa Dihancurkan Begitu Saja dengan Bom

Sumber-sumber pejabat AS tidak mengungkapkan bagaimana AS memastikan ranjau telah dipasang di kapal-kapal Iran, tetapi intelijen semacam itu biasanya dikumpulkan melalui citra satelit, sumber-sumber manusia rahasia, atau kombinasi kedua metode tersebut.

Ketika dimintai komentar tentang persiapan Iran, seorang pejabat Gedung Putih tidak menyinggung apakah ada rencana Iran untuk memblokir Selat Hormuz.

"Berkat pelaksanaan Operasi Midnight Hammer yang gemilang oleh Presiden, kampanye yang berhasil melawan Houthi, dan kampanye tekanan maksimum, Selat Hormuz tetap terbuka, kebebasan navigasi telah dipulihkan, dan Iran telah dilemahkan secara signifikan," katanya.

Sementara itu, Departemen Pertahanan AS tidak segera menanggapi permintaan komentar dan perwakilan Iran di Perserikatan Bangsa-Bangsa juga tidak menanggapi permintaan komentar.

(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved