G7 Desak Perundingan Nuklir Iran Dimulai Lagi: Teheran Tidak Boleh Punya Senjata Nuklir

Mereka menilai seruan semacam itu tidak dapat diterima dan hanya akan memperburuk ketegangan terkait program nuklir Iran.

Iran sebelumnya menuduh Grossi tidak mengecam serangan terhadap fasilitas nuklir mereka dan bahkan mengancam akan menangguhkan kerja sama dengan IAEA.

Menurut media Ukraina lainnya, NV.ua, pada Minggu (29/6/2025), Grossi memperingatkan Iran kemungkinan dapat mulai memproduksi uranium yang diperkaya dalam beberapa bulan, meskipun sejumlah fasilitasnya mengalami kerusakan akibat serangan udara AS dan Israel.

Sikap AS

Sementara itu, Presiden AS Donald Trump memperingatkan Amerika Serikat akan melancarkan serangan udara berulang terhadap fasilitas nuklir Iran jika Teheran mempertahankan kemampuan pengayaan uraniumnya.

Baca juga: Di Hadapan Putin, Prabowo Ungkap Alasan Pilih Rusia Ketimbang KTT G7: Jangan Ditafsirkan Macam-macam

CNN melaporkan pemerintahan Trump bersama mitra-mitranya di Timur Tengah sedang melakukan negosiasi tertutup dengan Iran untuk mencapai kesepakatan baru.

Kesepakatan tersebut dikabarkan akan menawarkan bantuan miliaran dolar dan keringanan sanksi sebagai imbalan atas pembatasan pengayaan uranium.

Pada Rabu (25/6/2025), saat KTT NATO di Den Haag, Trump juga menyatakan AS bisa mencapai kesepakatan damai baru dengan Iran, meskipun Teheran membantah adanya rencana perundingan dengan Washington.

(Tribunnews.com/ Andari Wulan Nugrahani)