Di Hadapan Putin, Prabowo Ungkap Alasan Pilih Rusia Ketimbang KTT G7: Jangan Ditafsirkan Macam-macam
Dalam kesempatan tersebut, Prabowo menyampaikan rasa terima kasih kepada Presiden Putin atas undangan dalam forum tersebut dan memuji makna historis
Penulis:
Taufik Ismail
Editor:
Acos Abdul Qodir
TRIBUNNEWS.COM - Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto mengungkap alasan lebih memilih menghadiri St Petersburg International Economic Forum (SPIEF) 2025 di Rusia daripada memenuhi undangan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G7 di Kanada.
Alasan itu diungkapan Prabowo dalam sesi pleno SPIEF 2025 di St. Petersburg, Rusia, pada Jumat, (30/6/2025).
Dalam pidato di hadapan Presiden Vladimir Putin, Prabowo menyatakan bahwa keputusannya bukan bentuk keberpihakan, melainkan komitmen terhadap agenda yang lebih dahulu dijadwalkan.
“Saya ditanya, mengapa saya tidak hadir di G7 tetapi datang ke SPIEF 2025. Bukan karena saya tidak menghargai G7, tapi karena saya sudah lebih dulu berkomitmen hadir di forum ini sebelum undangan G7 datang,” kata Prabowo.
Ia menegaskan agar kehadirannya tidak ditafsirkan sebagai sikap politis terhadap blok negara mana pun.
“Jadi, jangan ditafsirkan macam-macam,” ujarnya.
Prabowo juga menegaskan bahwa Indonesia tetap memegang prinsip non-blok dan menjalin hubungan baik dengan semua negara.
“Prinsip kami sederhana: Seribu teman terlalu sedikit, satu musuh terlalu banyak,” katanya.
Baca juga: Rudal Iran Hantam Institut Sains Israel, Pembalasan Tewasnya Ilmuwan?
Menurut Prabowo, kolaborasi dan persahabatan antarbangsa adalah kunci menuju kemakmuran global.
Dalam kesempatan tersebut, Prabowo menyampaikan rasa terima kasih kepada Presiden Putin atas undangan dalam forum tersebut dan memuji makna historis kota Saint Petersburg.
“Sebagai penggemar sejarah, saya sangat menghargai makna kota Saint Petersburg dan sempat berkunjung ke pemakaman korban perang beberapa hari lalu. Terima kasih atas kehormatannya, Presiden Putin,” ucap Prabowo.
Prabowo Subianto
Vladimir Putin
putin
Indonesia
Rusia
KTT G7
Kanada
St Petersburg International Economic Forum (SPIEF)
Stimulus Rp200 triliun Bisa Dongkrak Ekonomi RI, Pakar: Harus Tepat Sasaran |
![]() |
---|
Tim Reformasi Polri Digeber Pekan Ini, Ini Alasan Prabowo Bergerak Cepat |
![]() |
---|
Massa Ojol Tinggalkan Gerbang Utama DPR Setelah Ditemui Anggota Dewan |
![]() |
---|
Kabar Voli Terbaru: Farhan Halim Sudah Gabung VC Nagano Tridents di Jepang, KOVO Cup Diwarnai Drama |
![]() |
---|
Gantikan Ipar Haji Isam Sulaiman Umar, Rohmat Marzuki Bendahara Gerindra Jateng Jadi Wamenhut |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.