Senin, 29 September 2025

Konflik Palestina Vs Israel

Serang Lebanon, Israel Mengaku Bunuh Panglima Antitank Hizbullah, IDF 3.700 Kali Melanggar Gencatan

IDF mengaku berhasil membunuh panglima antitank Hizbullah yang bernama Hassan Mohammad Hamoud.

Penulis: Febri Prasetyo
LCBI/Tangkap Layar
MENYUSURI BUKIT - Tangkap Layar dari LCBI, Jumat (14/2/2025) menunjukkan pasukan infanteri Israel menyusuri kontur berbukit di perbatasan Lebanon. IDF memperpanjang kehadiran mereka di Lebanon Selatan dalam invasi darat melawan milisi Hizbullah. 

TRIBUNNEWS.COMIsrael melancarkan serangan udara ke Lebanon selatan pada hari Jumat, (28/6/2025).

Dalam serangan dengan drone itu, Pasukan Pertahanan Israel (IDF) mengaku berhasil membunuh panglima antitank kelompok Hizbullah. Namun, Hizbullah belum buka suara untuk mengonfirmasi ataupun membantahnya.

Times of Israel melaporkan panglima itu adalah Hassan Mohammad Hamoudi. Menurut IDF, Hamoudi memimpin banyak sekali serangan rudal antitank ke Israel.

Adapun Kementerian Kesehatan Lebanon mengatakan setidaknya ada satu orang yang tewas dan puluhan terluka dalam serangan di area yang sama.

Selepas serangan itu, Presiden Lebanon Joseph Aoun menuding Israel terus melanggar gencatan senjata karena nekat menyerang Lebanon.

Dalam kesepakatan gencatan senjata, disebutkan bahwa Lebanon selatan harus bersih dari tentara atau pejuang nonnegara. Lalu, Israel harus meninggalkan Lebanon dan pertempuran di perbatasan Lebanon-Israel harus dihentikan.

Hingga saat ini pasukan Israel tetap berada di setidaknya lima tempat di Lebanon. Di samping itu, pasukannya rutin melancarkan serangan udara dengan dalih menyerang pejuang Hizbullah.

“Israel terus mengabaikan seruan regional dan internasional untuk menghentikan kekerasan dan melakukan upaya deeskalasi,” ujar Aoun dikutip dari Al Manar.

Menurut Aoun, masyarakat dunia perlu merespons tegas serangan seperti itu.

Kecaman turut disampaikan oleh Perdana Menteri Lebanon Nawaf Salam. Dia menyebut serangan Israel sebagai ancaman stabilitas.

Sementara itu, Naharnet pada hari Jumat melaporkan Israel menyerang sebuah rumah di Kota Shaqra dengan drone. Serangan itu terjadi setelah serangan sebelumnya di kota yang sama yang menewaskan seorang perempuan.

Menurut Al Manar, Israel sudah lebih dari 3.700 kali melanggar gencatan senjata. Akibat pelanggaran itu, hampir 200 orang di Lebanon tewas.

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan