Sabtu, 4 Oktober 2025

Konflik Iran Vs Israel

Intervensi Trump di Israel Dianggap Kelewatan, Sampai Minta Sidang Korupsi Netanyahu Dibatalkan

Intervensi Trump terhadap urusan dalam negeri Israel sudah dianggap kelewatan sampai-sampai minta sidang korupsi Netanyahu dibatalkan.

Facebook The White House
TRUMP DAN NETANYAHU - Foto diambil dari Facebook The White House pada Rabu (25/6/2025), memperlihatkan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu (kanan) dan Presiden AS Donald Trump (kiri) berjabat tangan sebelum menghadiri pertemuan di Ruang Oval, Gedung Putih, pada hari Selasa (8/4/2025). Intervensi Trump soal permintaannya untuk membatalkan sidang kasus korupsi Netanyahu dianggap sudah kelewatan. 

"Bukan tugas presiden Amerika Serikat untuk mencampuri proses hukum di Negara Israel," ungkap Rothman.

Rothman, seorang kritikus vokal terhadap apa yang menurutnya merupakan tindakan peradilan yang melampaui batas, mengatakan "penanganan kasus Netanyahu mengubah citra Negara Israel dari kekuatan regional dan global menjadi republik pisang".

Dukungan Para Pembantu Netanyahu

Sementara itu, Menteri Keamanan Nasional Israel, Itamar Ben Gvir, pemimpin partai sayap kanan lainnya dalam koalisi Netanyahu, mencap persidangan tersebut bermotif politik.

Kemudian Menteri Luar Negeri Israel, Gideon Saar, mengatakan, melanjutkan persidangan Netanyahu dalam keadaan perang adalah "menyimpang, tidak masuk akal, dan bertentangan dengan rasa keadilan yang mendasar".

Ia pun mendukung seruan Trump untuk mencabut dakwaan terhadap pemimpin Israel tersebut.

Dikutip Al Arabiya, Netanyahu adalah perdana menteri Israel yang menjabat paling lama.

Selama masa jabatannya saat ini sejak akhir 2022, pemerintahannya telah mengusulkan serangkaian reformasi peradilan yang luas yang menurut para kritikus dirancang untuk melemahkan pengadilan.

Dalam persidangan yang telah ditunda berkali-kali sejak dimulai pada Mei 2020, Netanyahu membantah melakukan kesalahan apa pun.

Dalam kasus pertama, Netanyahu dan istrinya, Sara, dituduh menerima barang-barang mewah senilai lebih dari $260.000 seperti cerutu, perhiasan, dan sampanye dari para miliarder sebagai imbalan atas bantuan politik.

Baca juga: Pemimpin Tertinggi Iran Ali Khamenei Klaim Kemenangan Lawan Israel, juga Beri Tamparan Keras ke AS

Dua kasus lainnya menuduh Netanyahu berusaha menegosiasikan liputan yang lebih menguntungkan di dua media Israel.

Netanyahu telah meminta beberapa penundaan dalam persidangan, yang terbaru dengan alasan perang yang sedang berlangsung di Gaza sejak April 2023, kemudian di Lebanon, dan awal bulan ini di Iran.

(Tribunnews.com/Whiesa)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved