Konflik Iran Vs Israel
Pemimpin Tertinggi Iran Ali Khamenei Klaim Kemenangan Lawan Israel, juga Beri 'Tamparan Keras' ke AS
Khamenei mengatakan, kemampuan Iran untuk berpotensi mencapai pangkalan militer utama AS merupakan pencapaian yang luar biasa.
TRIBUNNEWS.COM - Pemimpin Tertinggi Iran, Ayatollah Sayyed Ali Khamenei memuji "kemenangan" negaranya atas Israel, Kamis (26/6/2025).
Klaim ini disampaikan Ali Khamenei dalam pidato pertamanya sejak gencatan senjata antara Iran dan Israel berlangsung, untuk mengakhiri konflik selama 12 hari.
Gencatan senjata antara Iran dan Israel mulai berlaku pada Selasa (24/6/2025), setelah pengumuman oleh Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump.
"Saya ingin mengucapkan selamat kepada negara Iran yang hebat atas kemenangannya atas rezim Zionis yang sesat," kata Khamenei dalam pernyataan tertulis yang disiarkan oleh kantor berita resmi IRNA, Kamis.
Khamenei juga mencatat bahwa AS memang menyerang fasilitas nuklir Iran, tetapi tidak dapat mencapai banyak hal.
Bahkan, Khamenei menyebut Iran memberi AS "tamparan keras."
Ia pun memperingatkan bahwa setiap agresi di masa mendatang terhadap Iran akan menimbulkan kerugian besar.
Selain itu, Khamenei mengatakan, kemampuan Iran untuk berpotensi mencapai pangkalan militer utama AS merupakan pencapaian yang luar biasa.
Menurutnya, tindakan tersebut dapat diulang jika agresi diperbarui setelah Teheran menyerang pangkalan udara al-Ubeid di Qatar awal minggu ini.
Dia juga mengatakan bahwa Iran tidak akan pernah menyerah kepada AS.
Diberitakan AP News, Ali Khamenei yang berusia 86 tahun tidak terlihat di depan publik sejak berlindung di lokasi rahasia setelah pecahnya perang pada 13 Juni 2025, ketika Israel menyerang fasilitas nuklir Iran dan menargetkan komandan militer dan ilmuwan tinggi.
Baca juga: Iran Surati Dewan Keamanan PBB, Tolak Dalih AS Dalam Serangan Terhadap 3 Fasilitas Nuklir Teheran
Dalam penampilannya pada Kamis, Khamenei duduk di depan tirai cokelat polos untuk menyampaikan pidatonya, mirip dengan pesannya pada 19 Juni 2025 lalu.
AS Balas Laporan Iran
Pada Rabu (25/6/2025), pemerintahan Presiden Donald Trump membalas laporan bahwa Iran mungkin telah memindahkan uranium yang diperkaya sebelum pengeboman AS, karena pertikaian berkembang mengenai seberapa besar serangan itu menghambat program nuklir Teheran.
Trump, yang mencari pujian karena memerintahkan aksi militer dan kemudian dengan cepat mengumumkan gencatan senjata antara Israel dan Iran, telah mengecam dengan marah atas laporan media tentang laporan rahasia yang meragukan tingkat kerusakan pada fasilitas nuklir Iran.
Pertanyaan utama lainnya yang diajukan oleh para ahli adalah apakah Iran, yang sedang mempersiapkan serangan, memindahkan sekitar 400 kilogram (880 pon) uranium yang diperkaya - yang sekarang dapat disembunyikan di tempat lain di negara yang luas itu.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.