Konflik Iran Vs Israel
Saat China 'Main 2 Kaki' Antara Iran dan Israel
China tidak benar-benar menunjukkan sikapnya saat Iran dan Israel perang di hari pertama pada 13 Juni 2025 lalu.
Perjanjian tersebut juga menyiratkan penguatan kerja sama di bidang militer dan keamanan siber.
Perlu dicatat bahwa Iran yang kena embargo ekonomi barat (Amerika Cs) sejak belasan tahun lalu menyerahkan pasarnya untuk barang-barang China yang lebih murah.
Diantaranya, produksi mobil dan barang-barang konsumen.
Mobil-mobil Tiongkok dengan cepat masuk Iran dan meninggalkan produk-produk barat.
Barang-barang Tiongkok (tekstil, peralatan dapur, dll) dengan mudah memenuhi pasar Iran dengan harga yang lebih murah.
"Amerika mendirikan pangkalan militer di mana-mana tapi Tiongkok membanjiri pasar dengan barang-barang murah dan terjangkau. Mereka akan menguasai pasar global".
Menurut perkiraan Pusat Penelitian Ekonomi dan Bisnis Inggris (CEBR), program 'Jalur Sutera' China ini akan menambah $7,1 triliun ke PDB dunia setiap tahun.
Proyek ini secara langsung dan tidak langsung melibatkan 165 negara, yang memiliki total utang sebesar $385 miliar ke Tiongkok.
Masuk akal untuk berasumsi bahwa China mengubah koridor transportasi dan infrastruktur mereka yang sebenarnya yang berfungsi untuk kepentingan Tiongkok.
Main dua kaki juga terlibat dagang dengan Israel
China tak hanya merupakan mitra penting secara ekonomi dengan Iran.
'China main 2 kaki' dengan juga merupakan mitra dagang yang setia bagi Israel.
Bahkan Israel memiliki pusat ekonomi dan budaya di Taipei.
Israel termasuk negara yang tidak mengakui kemerdekaan Taiwan, ini membuat China senang.
Meskipun mitra dagang terbesar Israel adalah Amerika Serikat akan tetapi perdagangan China-Israel tumbuh dengan sangat pesat.
Tahun lalu, total omzet perdagangan Israel mencapai lebih dari $150 miliar.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.