Konflik Palestina Vs Israel
Ironi di Tengah Gencatan Senjata Iran vs Israel, Palestina Terus Jadi Sasaran Kebengisan Zionis
Di tengah konflik dengan Iran, Israel tetap sibuk menjajah, membombardir, serta melakukan dehumanisasi sekaligus genosida terhadap Palestina.
Penulis:
Rizkianingtyas Tiarasari
Editor:
Sri Juliati
TRIBUNNEWS.COM - Seiring meredanya konflik Israel vs Iran dengan adanya gencatan senjata yang diumumkan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump, Palestina seolah tertinggalkan.
Diketahui, di tengah agresi dan genosida ke Palestina, Israel nekat melancarkan Operation Rising Lion yang menargetkan fasilitas militer dan nuklir Iran mulai Jumat (13/6/2025).
Kemudian, Iran melakukan serangan balasan dengan nama Operation True Promise III.
Setelah aksi saling balas-membalas serangan antara Iran vs Israel berlangsung selama kurang lebih 10 hari, AS memutuskan untuk menyerang Iran dengan Operation Midnight Hammer pada Minggu (22/6/2025).
Dalam operasi tersebut, AS dilaporkan mengebom tiga fasilitas nuklir Iran di Fordow, Natanz, dan Isfahan.
Operation Midnight Hammer melibatkan tujuh pesawat pengebom B-2 dan menjadi operasional pertama yang menggunakan bom penghancur bunker seberat 30.000 pon.
Lalu, Iran balik menyerang pangkalan militer milik AS, Al Udeid di Qatar, pada Senin (23/6/2025).
Setelah serangan ini, Donald Trump menyerukan gencatan senjata antara Iran dan Israel, meski sempat diwarnai pelanggaran, hingga akhirnya resmi berlaku mulai Selasa (24/6/2025).
Menurut Donald Trump, konflik yang dinamai Perang 12 Hari itu sudah berakhir, setidaknya untuk saat ini.
Sebagai informasi, konflik 12 hari antara Israel vs Iran juga sudah memakan korban yang tidak sedikit.
Dikutip dari laman Times of Israel pada Rabu (25/6/2025) hari ini, serangan rudal balistik Iran terhadap Israel selama 12 hari perang telah merenggut nyawa 28 orang.
Kementerian Kesehatan Israel mengatakan, total 3.238 orang dirawat di rumah sakit, termasuk 23 orang yang terluka parah, 111 orang terluka sedang, 2.933 orang terluka ringan, 138 orang yang menderita kecemasan akut, dan 30 orang lainnya kondisinya belum diketahui.
Sementara dikutip dari The Hindu, serangan Israel terhadap Iran telah menewaskan sedikitnya 865 orang dan melukai 3.396 lainnya.
Hal tersebut disampaikan Kelompok Aktivis Hak Asasi Manusia yang bermarkas di Washington, Minggu (22/6/2025).
Dari seluruh korban tewas, 363 di antaranya merupakan warga sipil, sedangkan 215 lainnya adalah personel pasukan keamanan.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.