Senin, 29 September 2025

Konflik Iran Vs Israel

Dubes Rusia di PBB: Serangan AS ke Iran Pertaruhkan Keselamatan Umat Manusia

Serangan udara AS terhadap fasilitas nuklir Iran membuka potensi peristiwa terburuk akan terjadi terhadap seluruh umat manusia di dunia.

|
Maxar Technologies/Reuters via Sky News
FASILITAS PENGAYAAN URANIUM FORDOW - Citra satelit menunjukkan fasilitas nuklir Fordow di Iran yang dibom oleh militer Amerika Serikat, Sabtu malam, 21 Juni 2025. Fasilitas ini berada 80-90 meter di bawah tanah yang dibangun Iran di 2006 dan resmi beroperasi di 2009. 

 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Duta Besar Rusia untuk Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) Vasily Nebenzya menilai serangan udara Amerika Serikat (AS) terhadap fasilitas nuklir Iran membuka potensi peristiwa terburuk akan terjadi terhadap seluruh umat manusia di dunia.

“Tidak seorang pun tahu bencana dan penderitaan baru apa yang akan ditimbulkannya,” kata Nebenzya, dalam pertemuan darurat Dewan Keamanan PBB, dilansir dari AP, Senin (23/6/2025).

Kata Nebenzya, Rusia menawarkan mediasi kepada AS untuk menemukan solusi damai dan saling menguntungkan bagi program nuklir Iran.

Penghentian eskalasi konflik Amerika Serikat dengan Iran dinilai akan menyelamatkan nasib masyarakat di seluruh dunia.

Pasalnya, Nebenzya memperingatkan, konflik berskala besar berpotensi terjadi apabila konflik AS-Iran terus berlanjut hingga perang nuklir.

Meski demikian, menurut Nebenzya, Amerika Serikat, terutama para pemimpinnya, jelas tidak tertarik dengan diplomasi saat ini.

“Timur Tengah akan berada di ambang konflik berskala besar dengan konsekuensi yang tidak dapat diprediksi bagi seluruh sistem keamanan internasional, ditambah lagi seluruh dunia mungkin berakhir di ambang bencana nuklir," ucap Nebenzya.

TAK ADA RADIASI - Gambar fasilitas pengayaan nuklir Fordow, Iran yang diserang Amerika Serikat (AS), Minggu (22/6/2025). Iran menyatakan, tak ada kebocoran radiasi dampak dari serangan tersebut. Material pengayaan nuklir juga sudah diamankan lebih dulu sehingga serangan AS tidak akan membuat aktivitas pengayaan nuklir berhenti.
TAK ADA RADIASI - Gambar fasilitas pengayaan nuklir Fordow, Iran yang diserang Amerika Serikat (AS), Minggu (22/6/2025). Iran menyatakan, tak ada kebocoran radiasi dampak dari serangan tersebut. Material pengayaan nuklir juga sudah diamankan lebih dulu sehingga serangan AS tidak akan membuat aktivitas pengayaan nuklir berhenti. (khaberni/tangkap layar)

Seperti diketahui, apa yang dikhawatirkan masyarakat dunia akhirnya kejadian. Amerika Serikat menyerang Iran pada Sabtu malam, 21 Juni 2025 yang membuat konflik Israel dan Iran berpotensi membesar. 

Presiden AS Donald Trump mengumumkan negaranya telah menyelesaikan “serangan yang sangat berhasil” terhadap situs nuklir di Iran, termasuk Fordow, Natanz, dan Isfahan.

“Kami telah menyelesaikan serangan yang sangat berhasil terhadap tiga situs nuklir di Iran, termasuk Fordow, Natanz, dan Esfahan. Semua pesawat kini berada di luar wilayah udara Iran."

"Muatan penuh BOM dijatuhkan di situs utama, Fordow. Semua pesawat kini dalam perjalanan pulang dengan selamat. Selamat kepada para Pejuang Amerika yang hebat. Tidak ada militer lain di dunia yang bisa melakukan ini."

Baca juga: Citra Satelit Bongkar Klaim Trump: Serangan AS Gagal Hancurkan Nuklir Iran?

"SEKARANG ADALAH WAKTUNYA UNTUK DAMAI! Terima kasih atas perhatian Anda terhadap hal ini,” tulis Trump dalam unggahan di Truth Social.

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan