Senin, 6 Oktober 2025

Konflik Iran Vs Israel

China adalah Kunci, Iran Disebut Bakal Nurut Tentukan Nasib Selat Hormuz tapi Tergantung Israel 

Iran akan menganggap China sebagai salah satu sekutu terpentingnya untuk tentukan nasib Selat Hormuz di renga konflik dengan Israel dan AS

Google Maps
SELAT HORMUZ - Tangkapan layar Google Maps, Minggu (15/6/2025) memperlihatkan Selat Hormuz (lingkaran merah), jalur air energi terpenting di dunia yang terletak di antara Oman dan Iran. Iran akan menganggap China sebagai salah satu sekutu terpentingnya untuk tentukan nasib Selat Hormuz di renga konflik dengan Israel dan AS 

“Tiongkok mengimbau masyarakat internasional untuk melakukan upaya lebih besar dalam mendorong de-eskalasi konflik dan mencegah ketidakstabilan regional berdampak lebih besar pada pembangunan ekonomi global.”

Kepala kebijakan luar negeri Uni Eropa, Kaja Kallas, mengatakan tindakan apa pun yang dilakukan Iran untuk menutup Selat Hormuz, yang dilalui 20 persen permintaan minyak dan gas dunia, “tidak akan baik bagi siapa pun”.

"Kekhawatiran akan adanya pembalasan dan eskalasi perang ini sangat besar, terutama penutupan Selat Hormuz oleh Iran merupakan sesuatu yang sangat berbahaya," kata Kallas kepada wartawan menjelang pertemuan dengan para menteri luar negeri Uni Eropa.

Komentarnya muncul setelah laporan bahwa parlemen Iran mendukung penutupan selat tersebut, meskipun keputusan akhir akan berada di tangan Dewan Keamanan Nasional Tertinggi Iran.

Putin Mau Bantu Iran

Menteri luar negeri Iran, Abbas Araqchi, telah mengambil surat dari Pemimpin Tertinggi Ali Khamenei untuk diserahkan kepada Presiden Rusia, Vladimir Putin.

Hal itu dilakukan  pada kunjungannya ke Moskow, Snein 23 Juni 2025.

Surat itu meminta dukungan Putin, kata seorang sumber senior kepada Reuters.

Iran belum terkesan dengan dukungan Rusia sejauh ini dan negara itu ingin Putin berbuat lebih banyak untuk mendukungnya melawan Israel dan Amerika Serikat, kata sumber Iran.

Sumber tersebut tidak merinci bantuan apa yang diinginkan Teheran.

PUTIN HADIRI RAPAT - Foto diambil dari Kantor Presiden Rusia, Kamis (19/6/2025), memperlihatkan Presiden Rusia Vladimir Putin hadir dalam pertemuan untuk membahas parameter utama rancangan Program Persenjataan Negara tahun 2027–2036 pada 11 Juni 2025.
PUTIN HADIRI RAPAT - Foto diambil dari Kantor Presiden Rusia, Kamis (19/6/2025), memperlihatkan Presiden Rusia Vladimir Putin hadir dalam pertemuan untuk membahas parameter utama rancangan Program Persenjataan Negara tahun 2027–2036 pada 11 Juni 2025. (Kantor Presiden Rusia)

Rusia, sekutu lama Teheran, berperan dalam negosiasi nuklir Iran dengan Barat sebagai anggota Dewan Keamanan PBB yang memiliki hak veto dan penandatangan kesepakatan nuklir sebelumnya yang ditinggalkan Trump selama masa jabatan pertamanya pada tahun 2018.

Sementara diberitakan Aljazeera, Putin mengatakan kepada Abbas Araqchi dalam pembicaraan di Moskow, bahwa agresi terhadap Iran tidak berdasar.

Putin memberikan komentar tersebut di awal pembicaraan Kremlin dan mengatakan Rusia siap membantu rakyat Iran.

Sementara itu, Araghchi berterima kasih kepada Putin karena mengutuk serangan AS terhadap Iran, dan mengatakan kepadanya bahwa Rusia berdiri di “sisi sejarah yang benar”.

Ayatollah Ali Khamenei dan Presiden Masoud Pezeshkian memintanya untuk menyampaikan harapan terbaik mereka kepada Putin, tambahnya.

Masih dari Aljazeera, Rusia sangat menyesalkan dan mengutuk serangan AS terhadap Iran.

Baca juga: Target Serangan Terbaru Israel ke Iran Hari Ini: Penjara, Fordow, Pangkalan IRGC hingga Universitas

Halaman
1234
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved