Sabtu, 4 Oktober 2025

Konflik Iran Vs Israel

Iran Peringatkan Pemasok Senjata Israel adalah Target Sah

Iran menyatakan negara dan perusahaan yang pasok senjata ke Israel adalah target sah, di tengah eskalasi militer yang terus meningkat.

|
X/PressTV
SERANGAN IRAN - Video yang diunggah Press TV di akun media sosial X memperlihatkan kebakaran di Israel akibat serangan Iran pada hari Sabtu, (21/6/2025). Iran memperingatkan negara-negara dan perusahaan yang memasok senjata ke Israel kini dianggap sebagai target sah dalam konflik yang sedang berlangsung. 

Bom yang digunakan dikenal sebagai Massive Ordnance Penetrator (MOP) GBU-57A/B, yang dijuluki “bunker buster”.

MOP merupakan bom seberat 30.000 pon yang membawa sekitar 6.000 pon bahan peledak.

Menurut lembar fakta resmi dari Angkatan Udara AS, bom ini dirancang untuk “menjangkau dan menghancurkan senjata pemusnah massal musuh yang disembunyikan di fasilitas yang sangat terlindungi”.

Hingga kini, belum ada tanggapan resmi dari pemerintah Iran terkait laporan serangan ini.

Mengenal Fasilitas Nuklir Natanz Iran

Fasilitas Nuklir Natanz menjadi simbol ketahanan dan ambisi nuklir Iran.

Tersembunyi puluhan meter di bawah tanah dengan lapisan beton supertebal, pusat pengayaan uranium ini dirancang untuk bertahan dari serangan udara.

Fasilitas Natanz merupakan bagian penting dari program nuklir Iran.

Fasilitas ini dibangun di bawah tanah untuk alasan keamanan nasional dan keselamatan warga sipil.

Baca juga: Yakin Ada Ancaman Pembunuhan oleh AS dan Israel, Pemimpin Tertinggi Iran Siapkan 3 Calon Pengganti

Strukturnya dirancang secara khusus agar tahan terhadap serangan udara.

Salah satunya adalah konstruksi sedalam 40–50 meter di bawah permukaan tanah dan perlindungan beton bertulang setebal 7,6 meter, dikutip dari Global Security.

Pihak berwenang Iran menyatakan pembangunan di bawah tanah dilakukan demi menjaga keselamatan warga sipil dari potensi serangan luar.

Ini juga sebagai bentuk antisipasi terhadap kemungkinan aksi militer yang menargetkan infrastruktur nuklir mereka.

Pada Februari 2012, Presiden Iran saat itu, Mahmoud Ahmadinejad, secara resmi mengganti nama Fasilitas Nuklir Natanz.

Nama baru tersebut adalah Fasilitas Nuklir Shahid Ahmadi Roshan.

Upacara kenegaraan dilakukan untuk meresmikan perubahan nama ini.

Halaman
1234
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved