Sabtu, 4 Oktober 2025

Konflik Iran Vs Israel

Iran Peringatkan Pemasok Senjata Israel adalah Target Sah

Iran menyatakan negara dan perusahaan yang pasok senjata ke Israel adalah target sah, di tengah eskalasi militer yang terus meningkat.

|
X/PressTV
SERANGAN IRAN - Video yang diunggah Press TV di akun media sosial X memperlihatkan kebakaran di Israel akibat serangan Iran pada hari Sabtu, (21/6/2025). Iran memperingatkan negara-negara dan perusahaan yang memasok senjata ke Israel kini dianggap sebagai target sah dalam konflik yang sedang berlangsung. 

TRIBUNNEWS.COM - Pemerintah Iran memperingatkan bahwa negara-negara dan perusahaan yang memasok senjata ke Israel kini dianggap sebagai target sah dalam konflik yang sedang berlangsung.

Pernyataan ini disampaikan oleh Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Iran, Nasser Kanaani, seperti dikutip oleh kantor berita Tasnim pada Sabtu (21/6/2025).

Kanaani menegaskan, dukungan militer terhadap Israel, terutama dalam bentuk senjata dan peralatan, akan dianggap sebagai bagian dari agresi terhadap bangsa Palestina dan kawasan regional secara keseluruhan.

"Negara-negara yang mendukung dan mempersenjatai Israel bertanggung jawab atas kejahatan yang dilakukan terhadap rakyat Palestina dan menjadi bagian dari agresi tersebut," kata Kanaani dalam konferensi pers di Teheran.

Ia juga menambahkan, Iran memiliki hak untuk merespons segala bentuk dukungan militer kepada Israel.

“Pihak mana pun yang secara langsung atau tidak langsung membantu kejahatan ini akan menghadapi konsekuensinya. Iran tidak akan ragu mengambil tindakan untuk melindungi kepentingannya,” tegas Nasser Kanaani.

Peringatan ini muncul di tengah meningkatnya eskalasi antara Israel dan Iran, setelah beberapa hari sebelumnya terjadi saling serang antara kedua negara, termasuk dugaan serangan rudal dan drone terhadap fasilitas militer masing-masing.

Sementara itu, sejumlah laporan dari media Yaman seperti SABA News dan Yemen Press Agency juga menyoroti peringatan Iran tersebut, serta meningkatnya solidaritas di antara kelompok-kelompok perlawanan di kawasan, termasuk dukungan terhadap gerakan Houthi di Yaman.

Di sisi lain, seperti dilaporkan The Age Australia, Iran juga menolak untuk membahas masa depan program nuklirnya dalam situasi saat ini, dan mendesak Presiden AS Donald Trump untuk "mundur" dari keterlibatan langsung dalam konflik.

Ketegangan terus meningkat seiring AS dilaporkan mengerahkan pesawat pembom B-2 ke wilayah Timur Tengah, sementara Israel memperkuat pertahanannya setelah serangan balasan dari Teheran.

AS Serang Situs Nuklir Iran, Gunakan B-2 dan Bom “Penghancur Bunker”

Baca juga: Presiden Turki Kecam Israel: Benjamin Netanyahu Seret Dunia Semua ke Bencana Besar

Amerika Serikat dilaporkan menggunakan enam pesawat pengebom B-2 untuk menjatuhkan selusin bom penghancur bunker di fasilitas nuklir Fordow, Iran.

Informasi ini disampaikan oleh seorang pejabat AS kepada CNN, seperti dikutip dalam laporan hari ini.

Selain itu, kapal selam Angkatan Laut AS juga menembakkan sekitar 30 rudal jelajah TLAM (Tomahawk Land Attack Missiles) ke dua lokasi strategis lainnya, yakni Natanz dan Isfahan.

Masih menurut sumber yang sama, satu pesawat B-2 tambahan juga menjatuhkan dua bom penghancur bunker di situs nuklir Natanz.

Rincian serangan ini pertama kali dilaporkan oleh The New York Times.

Halaman
1234
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved