Konflik Palestina Vs Israel
92 Orang Tewas dalam Serangan Israel di Gaza, Warga Ditembaki saat Antri Bantuan Makanan
Sedikitnya 92 warga Gaza tewas, termasuk yang sedang mengantri bantuan makanan. Serangan Israel disebut berubah jadi rutinitas harian berdarah.
TRIBUNNEWS.COM - Sedikitnya 92 warga Palestina tewas akibat serangan Israel di Jalur Gaza pada Kamis (19/6/2025).
Sebagian besar korban sedang mengantri bantuan makanan di tengah krisis kelaparan yang makin memburuk.
Menurut laporan Al Jazeera dan AFP, serangan terbaru ini terjadi di beberapa titik.
Daerah di dekat Koridor Netzarim yang memisahkan Gaza bagian utara dan selatan juga melaporkan serangan.
Sebanyak 64 korban tewas berasal dari Kota Gaza dan wilayah utara, sementara 16 lainnya ditembak ketika menunggu bantuan kemanusiaan.
Setiap hari, warga Palestina mendatangi lokasi distribusi bantuan milik Gaza Humanitarian Foundation (GHF), lembaga yang didukung Israel dan AS namun menuai kritik dari PBB karena dituding menjadikan bantuan sebagai alat tekanan politik.
“Saat pukul 1 dini hari, mereka mulai menembaki kami."
"Tembakan datang dari tank, pesawat, dan drone,” ujar Bassam Abu Shaar, saksi mata di lokasi bantuan, kepada AFP melalui telepon.
Ia mengatakan, padatnya kerumunan membuat banyak orang tak mampu menyelamatkan diri ketika tembakan mulai dilepaskan.
Rutinitas Harian
Laporan Al Jazeera menyebutkan, serangan terhadap warga sipil yang mengantre bantuan kini sudah menjadi “rutinitas harian”.
Baca juga: Israel Biasa Mengebom Rumah Sakit di Gaza, Kali Ini, Giliran Rumah Sakit Soroka Israel Dirudal Iran
“Lebih dari tiga bulan blokade total di perbatasan telah menjadikan Gaza sebagai pusat kelaparan,” kata jurnalis Tareq Abu Azzoum dari Deir el-Balah, Gaza Tengah.
Ia menambahkan, orang-orang kini berebut untuk mendapatkan kantong tepung dan botol air, meski nilai gizinya sangat rendah.
“Serangan ini terus berlanjut dan telah mengubah koridor kemanusiaan menjadi lokasi pembantaian,” tegasnya.
Militer Israel mengklaim bahwa pasukannya melepaskan tembakan peringatan setelah "tersangka" mendekati mereka di wilayah Netzarim. Namun, klaim itu tidak disertai bukti.
Serangan Drone
Dalam insiden terpisah, serangan drone Israel di Kamp Pengungsi Al Shati menewaskan 13 orang yang sedang mengisi daya perangkat elektronik di tenda darurat.
Serangan udara intensif juga menghantam sejumlah rumah di Jabalia, Gaza utara.
Hind Khoudary dari Al Jazeera melaporkan bahwa daerah tersebut sudah lebih dari 18 bulan tanpa listrik, sehingga lokasi pengisian daya menjadi vital bagi warga.
“Orang-orang kini rela mempertaruhkan nyawa hanya demi mendapatkan makanan,” ujarnya.
“Jumlah truk bantuan sangat sedikit. Banyak yang terbunuh hanya karena mencoba mengambil satu kotak makanan,” tambah Khoudary.
Sumber medis di Gaza menyebutkan bahwa dalam 24 jam terakhir, 69 jenazah dan 221 korban luka telah masuk ke rumah sakit.
Total Jumlah Korban Perang Israel vs Hamas
Dikutip dari Middle East Monitor, sejak perang dimulai pada Oktober 2023, Kementerian Kesehatan Gaza mencatat sedikitnya 55.706 orang tewas dan 130.101 luka-luka, sementara lebih dari 11.000 orang dinyatakan hilang.
(Tribunnews.com/ Andari Wulan Nugrahani)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.