Jumat, 3 Oktober 2025

Konflik Iran Vs Israel

Pemimpin G7 Bela Israel, Sebut Iran Adalah Sumber Utama Ketidakstabilan dan Teror Regional

Merespons konflik antara Israel dengan Iran dalam beberapa hari terakhir, para pemimpin G7 mengeluarkan pernyataan bersama mendukung Israel.

Penulis: Gita Irawan
Editor: Wahyu Aji
Kantor Presiden Ukraina
KTT G7 KANADA - Gambar diambil dari Kantor Presiden Ukraina pada Rabu (18/6/2025), memperlihatkan Presiden Ukraina Zelensky menghadiri pertemuan dengan anggota G7 dalam KTT di Kanada, Selasa (17/6/2025). Merespons konflik antara Israel dengan Iran dalam beberapa hari terakhir, para pemimpin G7 mengeluarkan pernyataan bersama mendukung Israel. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Merespons konflik antara Israel dengan Iran dalam beberapa hari terakhir, para pemimpin G7 yang terdiri dari Italia, Kanada, Prancis, Jerman, Jepang, Inggris, dan Amerika Serikat mengeluarkan pernyataan bersama yang menegaskan dukungannya pada Israel.

Dalam pernyataan bersama yang dirilis pada Senin (16/6/2025) lalu di Kananaskis, Alberta, Kanada, para pemimpin G7, menegaskan kembali komitmen mereka untuk perdamaian dan stabilitas di Timur Tengah.

"Dalam konteks ini, kami menegaskan bahwa Israel memiliki hak untuk membela diri. Kami menegaskan kembali dukungan kami untuk keamanan Israel. Kami juga menegaskan pentingnya perlindungan warga sipil," tulis pernyataan bersama tersebut dikutip dari laman resmi Perdana Menteri Kanada, dikutip pm.gc.ca, pada Rabu (18/6/2025).

"Iran adalah sumber utama ketidakstabilan dan teror regional. Kami secara konsisten menegaskan bahwa Iran tidak akan pernah memiliki senjata nuklir," lanjut pernyataan tersebut.

Mereka mendesak agar penyelesaian krisis antara Israel dan Iran melalui de-eskalasi permusuhan yang lebih luas di Timur Tengah, termasuk gencatan senjata di Gaza. 

Mereka juga menyatakan akan mewaspadai dampaknya dalam sejumlah sektor.

"Kami akan tetap waspada terhadap implikasi bagi pasar energi internasional dan siap untuk berkoordinasi, termasuk dengan mitra yang berpikiran sama, untuk menjaga stabilitas pasar," pungkas pernyataan tersebut.

Namun dilaporkan, Presiden Amerika Serikat Donald Trump menolak menandatangani draf pernyataan bersama G7 yang menyerukan de-eskalasi konflik antara Israel dan Iran tersebut.

Trump juga dilaporkan mendadak pulang lebih dulu.

Sekadar informasi, para pemimpin G7 menggelar Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) sejak Minggu (15/6/2025) lalu hingga Selasa (17/6/2025) kemarin.

Agenda utama KTT tersebut adalah isu ekonomi global dan ketahanan energi.

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved