Sabtu, 4 Oktober 2025

Konflik Iran Vs Israel

Mengapa Trump Menentang Niat Israel Membunuh Pemimpin Tertinggi Iran Ali Khamenei? Ini Kata Analis

Israel dilaporkan berencana membunuh Pemimpin Tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei, tetapi Donald Trump mentangnya, mengapa?

Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Febri Prasetyo
khamenei.ir
KONFLIK IRAN-ISRAEL - Pemimpin Tertinggi Iran Ali Khamenei menyampaikan pidato langsung yang disiarkan televisi di Mausoleum Imam Khomeini pada hari Rabu (4/6/2025) pada peringatan 36 tahun wafatnya Imam Khomeini. Israel dilaporkan berencana membunuh Ali Khamenei, tetapi Donald Trump mentangnya, mengapa? 

TRIBUNNEWS.COM – Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump menentang rencana Israel untuk membunuh Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei, ungkap tiga pejabat AS kepada CBS News pada Minggu (15/6/2025).

Israel dikabarkan memiliki peluang untuk menghabisi Khamenei, tetapi Trump menyampaikan kepada Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu bahwa hal itu bukanlah ide yang baik, kata salah satu pejabat AS.

Menurut pejabat tersebut, percakapan antara Netanyahu dan Trump terjadi setelah Israel melancarkan serangan besar-besaran terhadap Iran pada Jumat (13/6/2025).

Penolakan Trump terhadap usulan itu pertama kali dilaporkan oleh Reuters.

Dalam wawancara dengan Special Report with Bret Baier di Fox News pada hari yang sama, Netanyahu tidak secara langsung mengonfirmasi maupun membantah laporan dari Reuters saat ditanya mengenai hal tersebut.

Trump juga belum memberikan komentar publik terkait laporan itu.

Namun, pada hari Minggu, Trump mengeluarkan peringatan keras kepada Iran agar tidak membalas serangan terhadap target-target AS di Timur Tengah.

Membunuh Khamenei Dinilai sebagai Pertaruhan Berbahaya

Pemimpin Tertinggi Iran, Ali Khamenei menyapa hadirin yang datang dalam acara peringatan dakwah Nabi Muhammad SAW, dengan sekelompok pejabat Iran, perwakilan dan duta besar negara-negara Islam di Teheran, Iran pada Selasa (28/1/2025).
KONFLIK IRAN-ISRAEL - Pemimpin Tertinggi Iran, Ali Khamenei menyapa hadirin yang datang dalam acara peringatan dakwah Nabi Muhammad SAW, dengan sekelompok pejabat Iran, perwakilan dan duta besar negara-negara Islam di Teheran, Iran pada Selasa (28/1/2025). (Kantor berita resmi negara Iran, IRNA)

Mengutip The Telegraph, para analis meyakini bahwa membunuh Khamenei akan menjadi langkah berisiko tinggi yang dapat dengan mudah berbalik menjadi bumerang, membuka jalan bagi penerus yang lebih ekstrem.

Menurut analis The Telegraph, meski Khamenei bukanlah seorang pembawa damai, ia pernah mengeluarkan fatwa yang secara efektif melarang Iran mengembangkan senjata nuklir.

Pembunuhan terhadap sepuluh jenderal senior Iran mungkin telah memperkuat faksi fundamentalis dalam rezim, meskipun serangan itu juga menghantam struktur komando militer Iran secara signifikan.

Tak satu pun dari mereka yang tewas dalam serangan Israel tersebut merupakan sosok liberal yang moderat.

Baca juga: Israel Berencana Membunuh Ayatollah Ali Khamenei, Donald Trump Menolak Rencana Israel Tersebut

Sebaliknya, mereka diyakini bersekutu dengan faksi "Prinsipalis" – kelompok konservatif garis keras yang enggan berkompromi.

Faksi Prinsipalis, yang dinamai demikian karena kesetiaan mereka pada prinsip-prinsip Revolusi Islam 1979, telah lama memiliki pengaruh kuat di lingkaran dalam Khamenei, dan sering kali meminggirkan suara-suara yang lebih pragmatis dan reformis.

Dengan jaringan politik, militer, dan keulamaan yang luas, kelompok ini mendukung konfrontasi dengan Barat dan menganut penafsiran ketat terhadap nilai-nilai moral Islam.

Namun bahkan di dalam faksi Prinsipalis, terdapat sub-faksi yang saling bersaing untuk mendominasi.

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved