Serangan Iran Membukakan Mata, Warga israel Kini Sadar Penderitaan yang Dialami Warga Palestina

Serangan Iran Membukakan Mata, Warga israel Kini Sadar Penderitaan yang Dialami Warga Palestina

TRIBUNNEWS.COM- Setelah serangan gencar rudal-rudal Iran menhantam Israel, warga Israel kini menyadari apa yang dialami warga Palestina dan Lebanon.

Elijah Magnier, seorang analis militer dan politik, mengatakan ia yakin permusuhan antara Israel dan Iran akan bertambah buruk.

Tetapi dukungan Israel terhadap perang tersebut mungkin berkurang jika kehancuran terus berlanjut.

"Saya pikir situasi ini akan terus meningkat karena kita baru berada di hari-hari awal perang yang dideklarasikan Israel terhadap Iran," ujarnya kepada Al Jazeera.

"Dan juga para pejabat Israel, perdana menteri dan tentara, semuanya telah memperingatkan masyarakat Israel bahwa perang ini akan berat dan harganya akan sangat tinggi". 

"Namun masyarakat yang mendukung Benjamin Netanyahu dan perang terhadap Iran tidak menduga tingkat kerusakan seperti ini, karena sejak 1973, Israel tidak pernah melancarkan perang terhadap negara mana pun dan tidak pernah diserang dalam skala ini, tepat di jantung kota Tel Aviv," kata Magnier dari Paris.

“Jadi sekarang mereka menyadari apa yang telah diderita warga Palestina, apa yang telah diderita warga Lebanon, dan mereka melihat kehancuran di depan mata mereka, gedung-gedung di Tel Aviv, di Haifa hancur, kebakaran di mana-mana. Properti-properti tidak ada lagi". 

"Delapan orang tewas, 250 orang terluka dalam satu hari. Itu hal yang tidak pernah terdengar sejak lama di Israel. Jadi semua itu bukanlah sesuatu yang telah siap dihadapi oleh masyarakat Israel,” tambahnya.

Warga Israel Panik Diserang Iran, Sebut Seperti Hari Kiamat

Sejumlah ledakan telah dilaporkan terdengar di Tel Aviv dan Haifa saat rudal Iran menghantam kedua kota tersebut sebagai bagian dari pembalasan Teheran terhadap pendudukan Israel.

Gelombang baru serangan rudal Iran telah menghantam beberapa lokasi di wilayah yang diduduki, termasuk Tel Aviv, Haifa, Bnei Brak, dan Petah Tikva, yang memicu kepanikan dan pemadaman listrik yang meluas, media Israel melaporkan Senin pagi.