Laporan Terbaru Israel: Serangan Rudal Iran Tewaskan 5 Orang, 92 Terluka

TRIBUNNEWS.COM, TEL AVIV — Lima orang tewas dan puluhan lainnya luka-luka usai rentetan serangan rudal terbaru dari Iran menghantam sejumlah wilayah di Israel pada Senin (16/6/2025).

Serangan ini menjadi lanjutan dari eskalasi militer antara Iran dan Israel yang dikhawatirkan bisa memicu konflik regional lebih luas.

Layanan darurat Israel, Magen David Adom (MDA), mengonfirmasi jumlah korban akibat serangan tersebut.

"Dua wanita dan dua pria berusia sekitar 70 tahun, serta satu korban tewas tambahan," ungkap MDA dalam laporan resminya, dikutip AFP.

Sebanyak 92 orang mengalami luka-luka. Seorang wanita berusia 30 tahun dilaporkan dalam kondisi serius akibat luka di bagian wajah. Enam orang lainnya dalam kondisi sedang, sementara 85 korban luka lainnya mengalami cedera ringan. Para korban langsung dilarikan ke berbagai rumah sakit.

MDA juga menyebut bahwa kelima korban jiwa berasal dari empat lokasi berbeda di Israel bagian tengah.

Hingga kini, operasi pencarian dan penyelamatan masih berlangsung di dua dari empat lokasi terdampak.

Baca juga: Iran Siap Hantam Balik Israel! Komandan Baru Serukan: Kami Akan Akhiri Semuanya

Iran mengklaim serangan ini sebagai keberhasilan.

“Gelombang baru serangan rudal udara-ke-udara oleh Korps Garda Revolusi Islam berhasil dan efektif mengenai target-target di Israel,” demikian pernyataan resmi IRGC, dikutip kantor berita IRNA dan Al Arabiya.

Rudal-rudal Iran menghujani Tel Aviv dan kota pelabuhan Haifa pada Senin pagi waktu setempat. Beberapa rumah dilaporkan hancur.

Serangan ini mengguncang stabilitas kawasan dan memicu kekhawatiran para pemimpin dunia yang sedang menghadiri KTT G7.

Kekhawatiran dunia internasional meningkat tajam, terutama setelah korban sipil berjatuhan. Serangan ini bukan hanya menyorot konflik dua negara, namun juga berisiko menyeret kawasan Timur Tengah ke dalam perang terbuka.

Serangan ini merupakan bagian dari respons Iran atas serangan udara Israel yang sebelumnya menewaskan sejumlah jenderal tinggi militer Iran. Balas-membalas ini menempatkan dunia dalam sorotan krisis keamanan global yang makin serius.