Konflik Iran Vs Israel
Alasan Iran Luncurkan Rudal ke Israel di Malam Hari
Ratusan rudal dan drone yang membawa bahan peledak diluncurkan Iran ke Israel di malam hari pada Jumat (13/6/2025) lalu.
Sistem ini sudah diisi dengan campuran bahan bakar dan oksidator dalam bentuk padat, yang disimpan di dalam badan rudal.
Rudal ini siap diluncurkan, tidak memerlukan pengisian bahan bakar di lokasi, dan dapat ditembakkan dari platform bergerak, sehingga ideal untuk serangan mendadak dan peperangan terdesentralisasi.
Namun, setelah dinyalakan, rudal berbahan bakar padat tidak dapat dimatikan atau dibatasi. Peluncurannya tidak dapat diubah—sebuah pengorbanan operasional untuk mobilitas dan kecepatan.
Mengapa rudal harus membawa oksigennya sendiri
Pertanyaan tentang mengapa rudal memerlukan oksidator di dalamnya sering muncul.
Tidak seperti mesin jet, yang mengambil oksigen dari atmosfer, mesin rudal harus beroperasi di lingkungan yang oksigennya tidak mencukupi atau sama sekali tidak ada.
Rudal balistik dapat terbang puluhan—bahkan ratusan—kilometer ke angkasa, jauh melampaui ketinggian yang dapat dihirup.
Untuk memastikan daya dorong yang berkelanjutan, rudal harus membawa semua yang dibutuhkan untuk pembakaran sejak awal.
Dibentuk oleh teknologi dan taktik
Penggunaan berulang peluncuran rudal pada malam hari oleh Iran bukanlah keputusan acak.
Hal ini memperhitungkan realitas teknis, peluang strategis, dan dinamika psikologis perang.
Dengan memanfaatkan rudal berbahan bakar padat dan cair, platform peluncuran bergerak, dan penyembunyian alami malam hari, Iran telah membangun sistem yang mengutamakan kemampuan bertahan hidup, kejutan, dan dampak psikologis.
Dalam pertempuran yang sedang berlangsung untuk pencegahan dan pertahanan, waktu peluncuran sama pentingnya dengan rudal itu sendiri.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.