Senin, 29 September 2025

Kecelakaan Pesawat Air India

Sosok Vishwash Kumar Ramesh, Penumpang Selamat dalam Kecelakaan Pesawat di India, Duduk di Kursi 11A

Vishwash Kumar Ramesh menjadi satu-satunya yang selamat dalam kecelakaan pesawat Air India 171 di Ahmedabad. Ia bahkan bisa berjalan sendiri.

Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Sri Juliati
Tangkap layar YouTube Hindustan Times
AIR INDIA JATUH - Tangkap layar YouTube Hindustan Times pada 13 Juni 2025, memperlihatkan Vishwash Kumar, satu-satunya yang selamat dalam kecelakaan pesawat Air India Boeing 787 di Ahmedabad. Vishwash Kumar berniat pulang ke rumahnya di Inggris bersama saudara laki-lakinya. 

"Kursi itu berada tepat di tempat sayap pesawat akan menabrak tanah dan biasanya menjadi titik benturan paling keras. Jadi, dari segi kemungkinan bertahan hidup, sangat mengejutkan," ujarnya kepada CNN.

Kronologi Kecelakaan

Mengutip Hindustan Times, pesawat Boeing 787-8 Dreamliner (AI171) milik Air India yang menuju London jatuh di dekat daerah padat penduduk hanya 33 detik setelah lepas landas, menewaskan sedikitnya 260 orang.

Kecelakaan tersebut terjadi sekitar 3 kilometer dari Bandara Internasional Sardar Vallabhbhai Patel di kota Ahmedabad.

Pesawat yang membawa 230 penumpang dan 12 awak itu menabrak asrama dokter di BJ Medical College di daerah Meghani Nagar, mengubah bangunan tersebut menjadi puing-puing yang hangus terbakar.

Di antara korban tewas terdapat mantan Kepala Menteri Gujarat, Vijay Rupani.

Dalam sebuah pernyataan, Air India menyebutkan bahwa pesawat tersebut mengangkut 169 warga negara India, 53 warga Inggris, 7 warga Portugis, dan 1 warga Kanada.

Pesawat itu diterbangkan oleh Kapten Sumeet Sabharwal, seorang Kapten Pelatihan Lini dengan pengalaman terbang lebih dari 8.200 jam, bersama kopilot Clive Kundar yang memiliki 1.100 jam terbang.

Keduanya termasuk dalam daftar pilot senior Air India.

Pengendali Lalu Lintas Udara (ATC) menyatakan bahwa pesawat lepas landas dari Landasan Pacu 23 di Bandara Ahmedabad pada pukul 13.39 waktu setempat.

Tak lama setelah tinggal landas, pesawat mengeluarkan panggilan mayday, menandakan adanya kondisi darurat kritis.

Baca juga: Kecelakaan Pesawat Air India, Para Ahli Pertanyakan Posisi Roda dan Daya Angkat

Namun, kru tidak merespons komunikasi lanjutan dari ATC, dan pesawat kehilangan kontak beberapa saat sebelum akhirnya jatuh di luar perimeter bandara.

Data dari Flightradar24 menunjukkan bahwa pesawat bermesin ganda tersebut sempat mencapai ketinggian 625 kaki dengan kecepatan 174 knot, sebelum memasuki fase penurunan perlahan dalam kondisi roda pendaratan masih terentang.

(Tribunnews.com, Tiara Shelavie)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan