Jumat, 3 Oktober 2025

Donald Trump Pimpin Amerika Serikat

Gara-gara Trump Sunat Anggaran, Proyek Pelacak 30 Ribu Anak Ukraina yang Diculik Rusia Bakal Tutup

Pemotongan anggaran oleh Presiden AS Donald Trump mengancam kelangsungan proyek pelacak ribuan anak Ukraina yang diculik Rusia.

YouTube The White House
KEBIJAKAN DONALD TRUMP - Foto ini diambil dari YouTube The White House pada Rabu (5/3/2025), memperlihatkan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump memberi isyarat ketika sejumlah warga AS memberikan ucapan terima kasih pada Selasa (4/3/2025). Pemotongan dana oleh Presiden AS Donald Trump mengancam proyek pelacak 30 ribu anak Ukraina yang diculik Rusia. 

Kebijakan ini tak luput dari kritik.

Nada sumbang tak hanya terdengar dari sekutu NATO dan Uni Eropa tetapi juga dari organisasi-organisasi kemanusiaan internasional.

Anak-anak Jadi Korban Politik Global

Menurut Komisi Penyelidikan PBB, lebih dari 19.500 anak Ukraina teridentifikasi sebagai korban deportasi paksa ke Rusia.

Akan tetap data dari organisasi sipil Ukraina menunjukkan angka tersebut bisa melebihi 30.000.

Didapati banyak anak yang masih belum diketahui keberadaannya.

Di satu sisi, Rusia membantah tuduhan penculikan.

Moskow menyebut relokasi itu sebagai "evakuasi kemanusiaan".

Kendati demikian, banyak laporan independen yang menunjukkan kalau anak-anak Ukraina ditempatkan di panti asuhan, diberikan kewarganegaraan Rusia atau diadopsi oleh keluarga Rusia.

Berdasarkan hukum internasional, praktis tersebut dinyatakan ilegal.

Baca juga: Trump Janji Beri 1.000 Dolar dan Tiket Pulang untuk Imigran Ilegal yang Mau Deportasi Mandiri

Mahkamah Pidana Internasional (ICC) bahkan telah mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap Presiden Rusia, Vladimir Putin atas dugaan keterlibatannya mendeportasi ilegal anak-anak Ukraina.

Desakan Internasional untuk Bertindak

Sejumlah organisasi HAM, seperti Amnesty International dan Save the Children mengecam keputusan Trump.

Mereka menyerukan negara-negara lain untuk segera turun tangan menggantikan kekosongan dana yang ditinggalkan AS.

"Mengabaikan penderitaan ribuan anak yang terpisah dari keluarganya bukan hanya tindakan tidak bermoral, tapi juga memperburuk trauma jangka panjang generasi muda Ukraina," kata seorang juru bicara Save the Children.

Komisi Eropa disebut tengah mempertimbangkan paket bantuan darurat untuk memastikan proyek pelacakan tetap berjalan, setidaknya sampai pendanaan jangka panjang dapat dipastikan.

Dampak Langsung ke Lapangan

Sejumlah relawan di Lviv dan Kyiv mengaku mulai kehilangan akses ke sistem pelacakan dan basis data anak hilang.

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved