Selasa, 7 Oktober 2025

Kerusuhan di Amerika Serikat

Trump Terus Beri Ancaman ke Demonstran di Los Angeles, Gubernur California Tak Terima

Presiden AS, Donald Trump kembali memberikan ancaman kepada para demonstran di Los Angeles dengan menyebut akan mengerahkan kekuatan besar.

Facebook The White House
DONALD TRUMP - Foto ini diambil pada Senin (21/4/2025) dari Facebook The White House memperlihatkan Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, berbicara selama konferensi pers setelah menandatangani perintah ekonomi independen pada 3 April 2025. Trump lagi-lagi memberikan ancaman kepada para demonstran di Los Angeles bahwa ia akan mengerahkan kekuatan besar. 

"Dia mendelegitimasi organisasi berita dan menyerang Amandemen Pertama," lanjutnya.

Newsom menambahkan bahwa Trump menyerang firma hukum dan lembaga peradilan — “fondasi masyarakat yang tertib dan beradab”.

"Sudah saatnya bagi kita semua untuk bangkit," ungkap Newsom, mendesak agar semua protes dilakukan dengan damai.

"Yang paling diinginkan Donald Trump adalah kesetiaan Anda, kebungkaman Anda, untuk terlibat dalam situasi ini. Jangan menyerah padanya," tegasnya.

Penggerebekan ICE Tak Diketahui Pejabat LA

Saat otoritas federal menggelar penggerebekan imigrasi di seluruh Los Angeles, polisi dan pejabat setempat mengatakan mereka dibiarkan tanpa informasi apa pun.

Sementara, California memiliki undang-undang perlindungan yang membatasi polisi untuk secara langsung membantu penegakan imigrasi.

Mantan pejabat federal mengatakan kepada CNN, tidak ada larangan terhadap Imigrasi dan Penegakan Bea Cukai (ICE) berbagi rincian dasar tentang penggerebekan dengan polisi atau pejabat pemerintah.

"Kami tidak tahu di mana dan kapan penggerebekan berikutnya akan dilakukan. Itulah yang menjadi perhatian," kata Wali Kota LA, Karen Bass di CNN, Senin.

"Ketika kami mengetahui kapan dan di mana penggerebekan lainnya akan terjadi, itu akan menentukan bagaimana polisi akan merespons," lanjutnya.

Baca juga:  Penjarahan Meluas, Los Angeles Berlakukan Jam Malam, Toko Perhiasan Ikut Disasar

Bass juga menegaskan kembali hal itu pada Selasa sore ketika ditanya oleh wartawan tentang apakah otoritas federal berkomunikasi dengan polisi atau otoritas lokal lainnya.

"Saya sudah bicara dengan kepala polisi sejam yang lalu. Tidak, kami tidak diberi tahu apa pun," katanya.

Ketika ditanya kapan pertama kali dia mengetahui penggerebekan tersebut, Bass mengatakan dia mendengarnya saat penggerebekan sedang berlangsung.

"Saya diberitahu saat penggerebekan sedang berlangsung," pungkasnya.

Pembagian informasi semacam itu merupakan hal yang lumrah di wilayah lain negara ini, menurut tinjauan CNN atas tindakan ICE baru-baru ini.

Para ahli mengatakan komunikasi tersebut dapat membantu pihak berwenang bersiap menghadapi bentrokan keras seperti yang terjadi di California Selatan selama akhir pekan.

"Anda benar-benar harus memastikan bahwa mitra negara bagian dan lokal Anda tahu kapan Anda melakukan operasi besar hanya untuk menghindari potensi masalah atau kebingungan," kata John Sandweg, mantan penjabat direktur ICE selama pemerintahan Obama.

"Risikonya terlalu besar. Kebingungan ini dapat menyebabkan masalah keselamatan petugas," ucapnya.

(*)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved