Perundingan Nuklir Buntu, Trump Sebut Iran Banyak Menuntut
Trump mengatakan pembicaraan nuklir dengan Iran menghadapi jalan buntu, negosiasi akan dilanjutkan Kamis depan untuk menghidupkan kesepakatan JCPOA
TRIBUNNEWS.COM - Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump, mengonfirmasi pembicaraan nuklir dengan pemerintah Iran menghadapi jalan buntu.
Hal itu diungkap Trump dalam konferensi pers di Gedung Putih pada Senin (9/6/2025).
Di kesempatan itu, Trump mengatakan Iran terlalu menginginkan banyak hal.
Salah satunya Iran mendesak agar diizinkan untuk memperkaya uranium dalam kesepakatan nuklir potensial dengan AS.
Perbedaan pendekatan ini lantas menyebabkan kesulitan dalam mencapai titik temu yang dapat diterima oleh kedua belah pihak, hingga perundingan nuklir Iran dan AS gagal ditekan.
"Mereka hanya meminta hal-hal yang tidak bisa Anda lakukan," kata Trump, dikutip dari New York Times.
"Mereka tidak ingin menyerahkan apa yang harus mereka serahkan. Anda tahu apa itu. Mereka menginginkan pengayaan. Kami tidak bisa membiarkan pengayaan," imbuh Trump
Adapun sebelumnya Presiden Trump menegaskan Iran tidak akan diizinkan untuk memperkaya uranium.
Bahkan, Trump berjanji akan menghentikan Teheran untuk memperoleh senjata nuklir, tetapi Netanyahu skeptis terhadap upaya diplomatik untuk membatasi ambisi nuklir Iran.
Komentar Trump muncul setelah laporan Badan Energi Atom Internasional (IAEA) menyebutkan Iran telah meningkatkan cadangan uranium yang diperkaya hingga level 60 persen.
Baca juga: Bunker Nuklir Iran Setengah Mil di Bawah Tanah, Bisa Bertahan dari Serangan Udara Kata Direktur IAEA
Angka itu naik sekitar 50 persen selama Februari hingga Mei, dari 274,8 kilogram menjadi 408,6 kilogram.
Alasan tersebut yang membuat AS melarang Iran melakukan pengayaan kecuali pengayaan tingkat rendah untuk keperluan sipil, seperti pembangkit listrik dan medis, dengan syarat menutup fasilitas bawah tanahnya dalam periode tertentu.
AS dan Iran Akan Lanjutkan Pembicaraan
Merespons pernyataan Trump, Iran menilai usulan terbaru AS gagal mengatasi perbedaan mendasar dalam tiga isu utama.
Yaitu, hak Iran untuk pengayaan uranium di dalam negeri, nasib seluruh cadangan uranium yang telah diperkaya, dan langkah-langkah konkret dalam pencabutan sanksi AS.
Hal ini yang membuat Iran menolak keras usulan Trump. Juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran, Esmaeil Baghaei, mengatakan usulan AS yang disampaikan tak dapat diterima oleh Iran dan tidak mencerminkan hasil dari putaran negosiasi sebelumnya.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.