Konflik Palestina Vs Israel
Houthi Yaman Kirim Pesan ke Brigade Al-Qassam, Apa Isinya?
Kelompok Houthi Yaman mengirim pesan ke Brigade Al-Qassam melalui surat. Houthi menegaskan dukungan Yaman untuk warga Palestina.
TRIBUNNEWS.COM - Kepala Staf Angkatan Bersenjata Yaman, Mayor Jenderal Mohammed al-Ghamari, mengirim surat kepada Brigade Al-Qassam, sayap militer Gerakan Perlawanan Islam (Hamas) di Jalur Gaza.
Ia mengungkapkan kebanggaan Yaman atas keteguhan Brigade Al-Qassam dalam operasi unik dan serangan menyakitkan yang telah menginspirasi orang-orang bebas di seluruh dunia.
Ia menegaskan bahwa kelompok Houthi Yaman akan terus mendukung perlawanan mereka terhadap pendudukan Israel.
Al-Ghamari juga mengatakan Yaman, rakyatnya, tentaranya, dan para pemimpinnya, akan tetap hadir di medan perang bersama Palestina.
"Kami tegaskan bahwa Yaman akan tetap hadir di medan perang dengan Palestina, hati dan senjata," kata Al-Ghamari dalam suratnya, Senin (9/6/2025).
Houthi memperbarui janji mereka pada Hari Raya Idul Adha dengan mengatakan jihad adalah jalan mereka dan nasib musuh adalah kekalahan, seperti diberitakan Al-Mayadeen.
Ia mengakhiri surat tersebut dengan menuliskan doa, "Semoga Tuhan mengembalikan kemenangan kepada Anda dan rakyat Palestina dengan kebebasan."
Sebelumnya, pada Oktober 2023, Houthi menyatakan dukungan untuk rakyat Palestina di Jalur Gaza yang menghadapi serangan Israel.
Houthi memulai serangannya dengan menargetkan kapal-kapal terkait Israel yang melewati Laut Merah, serta meluncurkan serangan langsung ke Israel.
Kelompok tersebut berjanji akan menghentikan serangannya terhadap Israel jika Israel mengakhiri serangannya di Jalur Gaza serta mencapai gencatan senjata dengan Hamas.
Serangan tersebut sempat berhenti pada bulan Januari ketika Hamas dan Israel menyepakati gencatan senjata tahap 1.
Baca juga: Houthi Nyatakan Blokade Maritim, Tutup Akses Laut ke Pelabuhan Haifa Buntut Agresi Israel di Gaza
Namun, Houthi kembali memulai serangan pada bulan Maret setelah Israel menolak membuka jalur pengiriman bantuan kemanusiaan ke Jalur Gaza di tengah pembicaraan gencatan senjata tahap 2 yang masih alot.
Setidaknya 54.927 warga Palestina telah tewas dalam perang genosida Israel di Jalur Gaza sejak Oktober 2023, kata Kementerian Kesehatan pada hari Senin.
Selain itu, jumlah korban terluka mencapai 126.615 orang, termasuk 388 orang terluka selama 24 jam terakhir, seperti diberitakan Anadolu Agency.
(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.