Donald Trump Pimpin Amerika Serikat
Imbas Larangan Trump, Timnas Iran Main di Piala Dunia 2026 Tanpa Kehadiran Suporter
Trump menandatangani larangan perjalanan yang menargetkan 12 negara, termasuk Iran yang sudah lolos ke Piala Dunia 2026
Larangan serupa juga berimbas pada negara-negara lain yang masih berpeluang lolos ke Piala Dunia 2026, seperti Haiti, Libya, dan Venezeula.
Nasib paling nahas diterima Haiti yang saat ini berada di posisi kedua Grup C Concacaf dan memiliki peluang cukup besar melaju ke babak selanjutnya.
Namun, jika mereka berhasil lolos, suporter Haiti juga terancam tidak bisa hadir di AS karena larangan serupa.
Di zona Amerika Selatan, Venezuela ikut terjena imbas dari larangan tersebut.
Hal ini terjadi karena Venezuela masih bisa berpeluang lolos meski mereka berada di peringkat ke-7 zona CONMEBOL yang memungkinkan mereka lolos ke play-off Piala Dunia 2025.
Meski pemain Venezuela nantinya bisa lolos ke Piala Dunia dan masuk AS menggunakan visa P-1 (untuk atlet profesional), larangan sementara pada visa turis akan menghalangi suporter mereka.
Hal ini berpotensi menurunkan antusiasme internasional di stadion, yang sebelumnya diharapkan menjadi daya tarik ekonomi besar di Piala Dunia
Dampak langsung dari kebijakan ini juga terlihat pada Piala Emas Concacaf 2025 di AS, di mana tim Haiti akan kesulitan membawa suporter.
Sementara itu, pemain Sudan seperti Mohamed Awadalla (Al-Ain) dan Iran Mehdi Taremi (Inter Milan) terancam tidak bisa berpartisipasi dalam Piala Dunia Klub 2025 tanpa pengecualian khusus.
Kebijakan Trump memicu kritik global, termasuk dari FIFA yang sebelumnya mendapat jaminan bahwa "semua tim dan suporter yang lolos akan diizinkan masuk AS tanpa diskriminasi" saat bidding tuan rumah 2018.
Kini, janji tersebut tinggal kenangan, sementara Timnas Iran harus rela bertanding di panggung dunia tanpa sorak-sahabat yang seharusnya menjadi semangat juang mereka.
(Tribunnews.com/Bobby)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.