Selasa, 7 Oktober 2025

Konflik Palestina Vs Israel

Kesepakatan Gencatan Senjata Buntu Lagi, Hamas Minta Israel Akhiri Perang, Witkoff Frustasi

Utusan AS untuk Timur Tengah, Steve Witkoff merasa frustasi setelah Hamas menanggapi usulan gencatan senjata terbaru dengan Israel.

Anews/File
SAYAP MILITER HAMAS - Seorang petempur Brigade Al Qassam, sayap militer Hamas, dalam sebuah parade militer beberapa waktu lalu di Jalur Gaza. Menanggapi usulan gencatan senjata dari utusan AS untuk Timur Tengah, Steve Witkoff, Hamas meminta Israel untuk menghentikan perang di Gaza dan menarik mundur semua pasukannya. 

TRIBUNNEWS.COM - Hamas akhirnya menanggapi usulan gencatan senjata dari utusan Amerika Serikat (AS) untuk Timur Tengah, Steve Witkoff, pada Sabtu (30/5/2025).

Dalam sebuah pernyataan, Hamas menuntut agar Israel menghentikan perang dan menarik semua pasukannya dari Gaza.

Meski begitu, Hamas menegaskan bahwa kelompoknya belum menolak kesepakatan gencatan senjata.

Usulan Witkoff kepada para mediator, kata Hamas, bertujuan untuk mencapai gencatan senjata permanen, penarikan pasukan secara menyeluruh dari Jalur Gaza, dan memastikan aliran bantuan kepada rakyat kami dan keluarga kami di Jalur Gaza.

"Sebagai bagian dari perjanjian ini, 10 tahanan Israel yang masih hidup yang ditahan oleh kelompok perlawanan akan dibebaskan, selain pengembalian 18 jenazah, sebagai ganti sejumlah tahanan Palestina yang disepakati," kata pernyataan itu, dikutip dari CNN.

Seorang sumber yang mengetahui negosiasi tersebut mengatakan bahwa tanggapan kelompok militan itu "positif", tetapi menambahkan bahwa hal itu memerlukan negosiasi dan klarifikasi lebih lanjut.

Tanggapan Hamas terhadap usulan AS menuntut perubahan pada tiga area utama, kata sumber itu: memperpanjang gencatan senjata melewati 60 hari, bantuan kemanusiaan, dan posisi di mana pasukan Israel akan ditarik.

Tanggapan terbaru itu muncul setelah seorang pejabat senior Hamas mengatakan pada awal minggu ini bahwa kelompok itu telah mengirim kembali usulan balasan bercabang tiga.

Hamas meminta jaminan AS bahwa negosiasi gencatan senjata permanen akan dilanjutkan dan pertempuran tidak akan berlanjut setelah jeda.

Selain itu, Hamas meminta bantuan kemanusiaan harus dilaksanakan melalui PBB dan bahwa militer Israel mundur ke posisi yang dipegangnya pada tanggal 2 Maret.

Sementara itu, seorang pejabat Israel mengatakan kepada The Times of Israel bahwa Hamas juga telah meminta gencatan senjata yang berlangsung hingga tujuh tahun.

Baca juga: Tentara Israel dan Shin Bet Umumkan Pembunuhan Mohammed Sinwar, Hamas Belum Bersuara

Witkoff pun segera menanggapi pernyataan Hamas dengan menyebut sikap kelompok tersebut "sama sekali tidak dapat diterima dan hanya membawa kita mundur".

"Hamas harus menerima usulan kerangka kerja yang kami ajukan sebagai dasar perundingan jarak dekat, yang dapat segera kami mulai minggu depan," kata Witkoff melalui media sosial X.

"Itulah satu-satunya cara kita dapat menutup kesepakatan gencatan senjata selama 60 hari dalam beberapa hari mendatang, di mana setengah dari sandera yang masih hidup dan setengah dari mereka yang telah meninggal akan pulang ke keluarga mereka, dan di mana kita dapat melakukan negosiasi substantif dengan itikad baik dalam pembicaraan jarak dekat untuk mencoba mencapai gencatan senjata permanen," lanjutnya.

Usulan Witkoff menetapkan bahwa para pihak harus mencapai kesepakatan mengenai parameter penarikan sebagian pasukan Israel dari Gaza selama gencatan senjata 60 hari.

Halaman
12
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved