Jumat, 3 Oktober 2025

Paus Baru

Paus Leo XIV Jadi Kepala Negara Vatikan, Apakah Masih Sah Jadi Warga Negara AS?

Paus Leo XIV lahir di AS dan kini jadi kepala negara Vatikan. Bisakah ia tetap memegang kewarganegaraan AS?

Tangkap Layar Youtube EWTN
KHOTBAH PAUS LEO - Tangkap layar dari EWTN saat Paus Leo XIV menyampaikan khutbah Minggu pertamanya sebagai pemimpin Gereja Katolik di Lapangan Santo Petrus, Vatikan, pada hari Minggu (11/5/2025). Selama satu dekade terakhir, Paus Leo memegang kewarganegaraan ganda: AS dan Peru. 

Ia menyebut kecil kemungkinan bahwa Leo akan dianggap telah melepaskan status kewarganegaraan AS hanya karena menjadi Paus.

“Saya pikir sangat tidak mungkin AS mengambil tindakan untuk mencabut kewarganegaraan Paus,” ujar Spiro.

Sementara itu, dari sisi Peru, tidak ada konflik hukum terkait status Leo sebagai warga negara Peru dan sebagai Paus.

Menurut Jorge Puch dari Pendaftaran Nasional Identifikasi Peru, Leo memperoleh kewarganegaraan Peru pada Agustus 2015.

Kala itu, Leo telah tinggal lebih dari dua tahun di Peru dan lulus ujian kewarganegaraan.

“Ini hal paling terpuji yang bisa dilakukan Paus kita: menjadi warga Peru tanpa harus lahir di Peru,” ujar Puch.

Hukum Peru mewajibkan warga negara dewasa untuk ikut pemilu sampai usia 69 tahun.

Leo akan berusia 70 tahun pada September dan tak diwajibkan ikut pemilu presiden Peru April mendatang.

Bagaimana dengan Paus-Paus sebelumnya?

Baca juga: Trump Rayu Paus Leo XIV, Minta Vatikan Jadi Lokasi Perundingan Damai Rusia-Ukraina

Vatikan tidak mengungkap status kewarganegaraan para pendahulu Leo setelah mereka menjabat sebagai Paus.

Paus Fransiskus sempat memperbarui paspor Argentina-nya pada 2014, setahun setelah menjadi Paus.

Paus Benediktus XVI asal Jerman dan Yohanes Paulus II dari Polandia juga tidak diketahui secara publik melepaskan kewarganegaraan mereka.

Yohanes Paulus bahkan menjadi Paus non-Italia pertama dalam 455 tahun.

Margaret Susan Thompson, pakar sejarah Katolik dari Universitas Syracuse, mengatakan bahwa Leo kemungkinan tetap memegang paspor AS.

Pilihan Leo untuk tidak menyampaikan pidato pertamanya dalam bahasa Inggris dinilai sebagai simbol.

“Saya pikir dia ingin menegaskan bahwa dia adalah Paus Gereja Katolik universal, bukan orang Amerika yang menjabat sebagai Paus,” kata Thompson.

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved