Konflik Palestina Vs Israel
Pemimpin Oposisi Israel: Netanyahu Jadikan Pembunuhan Anak-Anak di Gaza sebagai Hobi
Pemimpin oposisi Israel, Yair Golan, melontarkan kritik pedas terhadap pemerintahan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu atas serangan brutal di Gaza.
"Saya tidak takut pada mesin racun, atau intimidasi yang ingin membungkam siapa pun yang menyuarakan kebenaran," tegasnya.
Ia menyerukan kepada partai-partai oposisi untuk bersatu demi mengakhiri perang dan membawa pulang para sandera.
“Jika Anda peduli dengan tentara, jangan bekerja sama dengan mesin racun. Sekaranglah saatnya untuk bersatu dan menyelamatkan negara ini,” ujar Golan.
Blokade Israel terhadap Gaza telah berlangsung selama 18 tahun.
Akibat perang yang berlarut-larut, sekitar 1,5 juta warga Palestina kini kehilangan tempat tinggal, dari total populasi 2,4 juta jiwa.
Wilayah tersebut menghadapi bencana kelaparan akut karena ribuan truk bantuan tidak bisa masuk akibat penutupan perbatasan oleh Israel.
Menurut laporan Middle East Monitor, sejak Oktober 2023, lebih dari 53.600 warga Palestina tewas dalam serangan Israel, mayoritas adalah wanita dan anak-anak.
Mahkamah Pidana Internasional (ICC) pada November lalu mengeluarkan surat perintah penangkapan untuk Netanyahu dan mantan Menteri Pertahanan Yoav Gallant atas dugaan kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan di Gaza.
Baca juga: Spanyol Lakukan Embargo, Larangan Ekspor Senjata ke Israel Guna Stop Pembantaian Gaza
Israel juga menghadapi kasus genosida yang sedang berjalan di Mahkamah Internasional (ICJ).
Paus Minta Israel Izinkan Bantuan Kemanusiaan Masuk ke Gaza
Dalam perkembangan lain mengenai perang Israel-Hamas di Gaza, Paus Leo mendesak Israel agar mengizinkan bantuan kemanusiaan masuk ke Gaza.
Ia menyebut situasi di wilayah kantong Palestina itu semakin mengkhawatirkan dan menyedihkan.
Dalam audiensi umum mingguan di Lapangan Santo Petrus, Paus menyampaikan permohonan agar akses bantuan kemanusiaan diperbolehkan secara adil.
Dikutip dari Al Jazeera, Paus Leo juga menyerukan diakhirinya permusuhan yang menyebabkan penderitaan besar, terutama bagi anak-anak, orang tua, dan pasien sakit.
Pernyataan ini disampaikan di tengah krisis kemanusiaan yang memburuk di Gaza akibat blokade dan konflik yang sedang berlangsung.
Seruan Paus mendapat perhatian luas dari komunitas internasional yang terus memantau situasi di wilayah tersebut.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.