Minggu, 5 Oktober 2025

Konflik Palestina Vs Israel

Pemimpin Oposisi Israel: Netanyahu Jadikan Pembunuhan Anak-Anak di Gaza sebagai Hobi

Pemimpin oposisi Israel, Yair Golan, melontarkan kritik pedas terhadap pemerintahan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu atas serangan brutal di Gaza.

|
Instagram @b.netanyahu
BENJAMIN NETANYAHU - Foto ini diambil dari publikasi Instagram Netanyahu pada Minggu (23/2/2025), memperlihatkan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu berpidato dan mengancam Hizbullah Lebanon pada 24 September 2024. Pada Sabtu (22/2/2025), Israel menunda pembebasan 620 tahanan Palestina karena mengklaim Hamas melanggar perjanjian gencatan senjata yang berlaku mulai 19 Januari 2025. Yair Golan tuding pemerintah Netanyahu rayakan kematian anak-anak Gaza, sebut perang kehilangan arah dan tujuan. 

TRIBUNNEWS.COM - Pemimpin oposisi Israel, Yair Golan, melontarkan kritik pedas terhadap pemerintahan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu atas serangan brutal di Gaza.

Dalam konferensi pers pada Selasa (20/5/2025), Golan menyebut pembunuhan anak-anak oleh pemerintah seolah telah menjadi "hobi".

"Negara yang waras tidak membunuh anak-anak sebagai hobi dan tidak berperang melawan warga sipil," kata Golan dalam wawancara dengan penyiar publik Israel, KAN.

Ia menambahkan kritiknya ditujukan pada pemerintah, bukan kepada militer.

Golan adalah mantan Wakil Kepala Staf Angkatan Darat Israel. Golan kini memimpin Partai Demokrat Israel.

Dia mengatakan bahwa perang di Gaza awalnya merupakan respons sah atas serangan Hamas pada Oktober 2023.

Akan tetapi, menurutnya, konflik tersebut kini kehilangan arah di bawah kepemimpinan Netanyahu.

"Apa yang awalnya merupakan perang untuk memulihkan keamanan dan membebaskan para sandera, kini telah berubah menjadi perang tanpa tujuan nasional," ujarnya.

Berdasarkan data otoritas Israel, sekitar 58 sandera masih ditahan di Gaza, termasuk 20 orang yang diyakini masih hidup.

Golan mengatakan para sandera tersebut bisa saja dibebaskan melalui kesepakatan komprehensif sejak lama.

Baca juga: Meski Israel Izinkan 100 Truk Bantuan Tambahan Masuk Gaza, PBB Khawatir Kiamat Pangan Makin Parah

Ia juga menuduh Netanyahu memperpanjang perang demi mempertahankan kekuasaan dan untuk memenuhi tuntutan faksi sayap kanan dalam koalisinya.

"Ini bukan perang untuk melenyapkan Hamas," kata Golan.

"Itu seharusnya dimulai sejak lama dengan membangun pemerintahan alternatif untuk menggantikannya."

Saat menanggapi serangan balik terhadap dirinya, Golan menyebut adanya "mesin racun".

Istilah mesin racun sendiri merujuk pada kampanye intimidasi dari kelompok pro-pemerintah terhadap para pengkritik.

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved