Donald Trump Pimpin Amerika Serikat
Kepincut 'Golden Dome', Kanada Pertimbangkan Bergabung Dalam Proyek Pertahanan Rudal AS
Kanada mengungkap minatnya untuk bergabung bersama AS dalam mengembangkan proyek sistem pertahanan rudal "Golden Dome" karya Presiden AS Donald Trump
Nantinya, satelit-satelit penyerang yang akan mengirimkan sinyal aktivasi rudal-rudal AS di lokasi terdekat peluncuran rudal-rudal musuh.
Dengan begitu rudal-rudal anti-rudal tersebut bisa diluncurkan melalui kapal-kapal perang dan kapal selam AS peluncur rudal Golden Dome, dipandu satelit.
Teknologi ini akan membuat AS seolah memiliki banyak 'kubah' pertahanan di seluruh dunia yang bisa mencegat sedini mungkin serangan dari berbagai ancaman rudal, termasuk dari Rusia dan China.
Kelebihan lainnya, Golden Dome akan beroperasi di orbit luar angkasa, menawarkan jangkauan yang lebih luas dan kemampuan pencegatan lebih dini dibandingkan Iron Dome yang masih berbasis darat.
Pejabat Pentagon bahkan memperingatkan bahwa sistem yang ada tidak dapat mengimbangi teknologi rudal baru yang dirancang oleh Rusia dan China.
Butuh Anggaran Rp2.869 triliun
Untuk merealisasi usulan ini, Trump juga menunjuk seorang jenderal Angkatan Luar Angkasa AS guna memimpin proyek pembuatan sistem pertahanan anti-rudal yang dinamai Golden Dome tersebut.
Kabarnya Trump akan menggelontorkan dana senilai 175 miliar dolar AS atau setara Rp2.869 triliun agar proyek ini dapat rampung pada 2029 atau kurang dari empat tahun lagi.
Trump sengaja meminta Pentagon mengebut proyek itu di tengah negara-negara lain berlomba-lomba modernisasi teknologi senjatanya.
(Tribunnews.com / Namira)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.