Kamis, 2 Oktober 2025

Konflik Palestina Vs Israel

Tak Hanya Tunda Perundingan Dagang dengan Israel, Inggris Umumkan Sanksi terhadap Pemukim Tepi Barat

Inggris menangguhkan perundingan perdagangan bebas dengan Israel dan menjatuhkan sanksi kepada pemukim Tepi Barat.

Penulis: Nuryanti
khaberni/tangkap layar
ILUSTRASI TENTARA ISRAEL - Foto tangkap layar Khaberni, Jumat (18/4/2025) yang menunjukkan prajurit pasukan cadangan Israel (IDF) yang ikut serta dalam agresi militer di Jalur Gaza. Inggris menangguhkan perundingan perdagangan bebas dengan Israel dan menjatuhkan sanksi kepada pemukim Tepi Barat. 

Diketahui, pengumuman Inggris tersebut menyusul komentar Perdana Menteri Inggris Keir Starmer, yang menyebut penderitaan anak-anak di Gaza “benar-benar tidak dapat ditoleransi” dan mengulangi seruannya untuk gencatan senjata.

“Saya ingin mencatat hari ini bahwa kami merasa ngeri dengan eskalasi dari Israel,” kata Starmer.

Sebelumnya, Duta Besar Israel untuk Inggris, Tzipi Hotovely, dipanggil ke Kantor Luar Negeri, di mana menteri Timur Tengah Hamish Falconer mengatakan dia akan menyebut blokade bantuan selama 11 minggu ke Gaza sebagai "kejam dan tidak dapat dipertahankan."

Secara terpisah, kepala kebijakan luar negeri Uni Eropa Kaja Kallas mengatakan blok tersebut sedang meninjau pakta Uni Eropa yang mengatur hubungan dagang dengan Israel terkait tindakannya dalam perang di Gaza.

Ia mengatakan "sebagian besar" negara anggota "sangat ingin menyampaikan pesan bahwa penderitaan rakyat ini tidak dapat ditanggung."

Namun, ia tidak memberikan perincian yang jelas tentang waktu dan mekanisme peninjauan.

Baca juga: Netanyahu Jengkel ke Inggris, Kanada, Prancis karena Menyerukan Penghentian Serangan Israel ke Gaza

PENGUNGSI GAZA - Tangkap layar Khaberni, Rabu (26/3/2025) menunjukkan pengungsi warga Gaza yang berpindah mencari lokasi aman dari serangan Israel.
PENGUNGSI GAZA - Tangkap layar Khaberni, Rabu (26/3/2025) menunjukkan pengungsi warga Gaza yang berpindah mencari lokasi aman dari serangan Israel. (khaberni/tangkap layar)

Israel Akan Izinkan Bantuan yang Sangat Dibutuhkan

Uni Emirat Arab (UEA) mengatakan Israel telah setuju untuk mengizinkan Abu Dhabi mengirimkan bantuan kemanusiaan mendesak dari negara Teluk ke Gaza, lapor kantor berita pemerintah WAM.

Tekanan internasional terhadap Israel meningkat dalam beberapa hari terakhir, ketika pemerintah Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu melancarkan serangan militer baru di Gaza.

Diplomat tertinggi Uni Eropa, Kaja Kallas, mengatakan pada hari Selasa bahwa akan ada peninjauan ulang terhadap perjanjian perdagangan Uni Eropa dengan Israel terkait situasi “bencana” di Gaza.

Kesepakatan dicapai melalui panggilan telepon antara Menteri Luar Negeri UEA, Sheikh Abdullah bin Zayed dan mitranya dari Israel, Gideon Saar.

Menurut WAM, bantuan tersebut awalnya akan memenuhi kebutuhan pangan sekitar 15.000 warga sipil di Gaza.

Bantuan tersebut juga akan mencakup pasokan penting untuk toko roti dan barang-barang penting untuk perawatan bayi.

Diberitakan Al Arabiya, juru bicara kantor kemanusiaan PBB di Jenewa mengatakan Israel telah memberikan izin bagi sekitar 100 truk bantuan untuk memasuki Gaza, Selasa.

Baca juga: 14.000 Bayi Berisiko Meninggal di Gaza, PBB Sebut Skema Israel Sebagai Potensi Kejahatan Perang

Sementara, Israel mengatakan pihaknya berencana untuk mengintensifkan operasi militer terhadap Hamas dan menguasai seluruh Gaza, yang telah hancur oleh perang udara dan darat Israel sejak serangan lintas perbatasan Hamas terhadap komunitas Israel pada Oktober 2023.

Militer Israel mengumumkan dimulainya operasi baru minggu lalu dan petugas medis di Gaza mengatakan serangan Israel telah menewaskan lebih dari 500 orang dalam delapan hari terakhir.

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved