Rabu, 1 Oktober 2025

Konflik Palestina Vs Israel

Tak Hanya Tunda Perundingan Dagang dengan Israel, Inggris Umumkan Sanksi terhadap Pemukim Tepi Barat

Inggris menangguhkan perundingan perdagangan bebas dengan Israel dan menjatuhkan sanksi kepada pemukim Tepi Barat.

Penulis: Nuryanti
khaberni/tangkap layar
ILUSTRASI TENTARA ISRAEL - Foto tangkap layar Khaberni, Jumat (18/4/2025) yang menunjukkan prajurit pasukan cadangan Israel (IDF) yang ikut serta dalam agresi militer di Jalur Gaza. Inggris menangguhkan perundingan perdagangan bebas dengan Israel dan menjatuhkan sanksi kepada pemukim Tepi Barat. 

TRIBUNNEWS.COM - Inggris menangguhkan perundingan perdagangan bebas dengan Israel pada Selasa (20/5/2025).

Inggris juga menjatuhkan sanksi kepada pemukim Tepi Barat, kurang dari sehari setelah berjanji akan mengambil "tindakan konkret" jika Israel tidak menghentikan serangan militer barunya di Gaza.

Kini, tekanan dari sekutu dekat meningkat terhadap Israel menyusul blokade pasokan ke Gaza selama hampir tiga bulan yang menyebabkan peringatan bencana kelaparan.

Bahkan Amerika Serikat (AS), sekutu setia Israel, telah menyuarakan kekhawatiran atas krisis kelaparan tersebut.

Menteri Luar Negeri Inggris, David Lammy, mengatakan pemerintah tidak dapat melanjutkan pembicaraan untuk meningkatkan perjanjian perdagangan yang ada dengan pemerintah Israel, yang menjalankan apa yang disebutnya kebijakan mengerikan di Gaza dan Tepi Barat yang diduduki Israel.

“Sejarah akan menghakimi mereka,” kata Lammy, Selasa, dilansir AP News.

“Memblokir bantuan. Memperluas perang. Mengabaikan kekhawatiran teman dan mitra Anda. Ini tidak dapat dipertahankan. Dan ini harus dihentikan," tegasnya.

Jatuhkan Sanksi terhadap Pemukim Tepi Barat

Lammy mengatakan, Inggris akan menjatuhkan sanksi kepada “tiga individu, dua pemukiman ilegal, dan dua organisasi yang mendukung kekerasan terhadap komunitas Palestina.”

Ia mengatakan, pemukiman ilegal Israel menyebar di seluruh Tepi Barat “dengan dukungan nyata dari pemerintah Israel.”

Di sisi lain, juru bicara Kementerian Luar Negeri Israel, Oren Marmorstein, menyebut sanksi terhadap para pemukim Tepi Barat "tidak dapat dibenarkan dan disesalkan".

Baca juga: Trump dalam Konflik Dunia: Tersenyum Bahas Perdamaian Rusia-Ukraina, Frustasi dengan Israel-Hamas

Ia mengatakan bahwa negosiasi perjanjian perdagangan bebas tidak dimajukan oleh Inggris.

Sementara kata-kata Lammy disambut baik oleh sebagian orang di House of Commons, yang lain menyerukan tindakan yang lebih kuat, menyarankan sanksi ekonomi terhadap Israel dan mengakui negara Palestina.

Sejumlah anggota berteriak agar dia menyebut tindakan Israel sebagai “genosida,” meskipun Lammy menyebutnya sebagai “ekstremisme” dan “mengerikan.”

Sementara yang lain mengkritik pernyataan bersama itu, mengatakan pernyataan itu menguntungkan Hamas.

“Menentang perluasan perang yang telah menewaskan ribuan anak-anak tidak menguntungkan Hamas,” kata Lammy.

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved